Diplomat Iran Didakwa Rencanakan Pengeboman di Perancis

Kamis, 12 Juli 2018 - 12:17 WIB
Diplomat Iran Didakwa Rencanakan Pengeboman di Perancis
Jerman mendakwa seorang diplomat Iran, Assadollah Assadi, dengan aksi spionase dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Dia diduga terlibat rencana pemboman. Foto: Istimewa
A A A
BERLIN - Jerman mendakwa seorang diplomat Iran, Assadollah Assadi, dengan aksi spionase dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Dia diduga terlibat rencana pemboman terhadap kelompok oposisi Iran di Perancis.

Jaksa federal Jerman mengatakan Assadollah Assadi, seorang diplomat Iran yang bermarkas di Wina, diduga mengontrak pasangan di Belgia untuk menyerang pertemuan tahunan kelompok oposisi Iran yang diasingkan di Villepinte, dekat Paris.

"Ia diduga memberikan pasangan yang berbasis di Antwerp 500 gram bahan peledak TATP selama pertemuan di Luksemburg pada akhir Juni," kata jaksa dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (12/7/2018).

Assadi ditahan awal bulan ini di dekat kota Aschaffenburg di Jerman dengan surat perintah Eropa, setelah pasangan keturunan Iran ditangkap di Belgia. Petugas mengaku menemukan bahan peledak kuat di mobil mereka.

Dalam pernyataan mereka, jaksa Jerman menuduh bahwa Assadi adalah anggota dari dinas intelijen Iran yang bertugas melakukan pengamatan intensif dan memerangi kelompok oposisi di dalam dan di luar Iran. Ia telah terdaftar sebagai diplomat di Kedutaan Besar Iran di Wina sejak 2014.

Otoritas Belgia juga menuduh Assadi sebagai bagian dari rencana serangan bom yang ditujukan pada pertemuan tahunan kelompok Mujahidin-e-Khalq, atau MEK, di negara tetangga Prancis, dan ingin dia diekstradisi.

Jaksa Jerman mengatakan penyelidikan mereka tidak akan menghalangi permintaan ekstradisi Belgia untuk tersangka.

MEK adalah kelompok oposisi Iran yang diasingkan yang berbasis di dekat Paris dengan beberapa anggota, khususnya, di Albania. Kelompok sebelumnya bersenjata telah dihapus dari Uni Eropa dan daftar terorisme AS beberapa tahun yang lalu setelah mencela kekerasan dan mendapatkan politisi barat untuk melobi atas namanya.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5808 seconds (0.1#10.140)