Putra Osama Bin Laden Disebut Terlibat Terorisme di Afganistan

Sabtu, 04 Agustus 2018 - 11:31 WIB
Putra Osama Bin Laden Disebut Terlibat Terorisme di Afganistan
HAMZA DAN OSAMA. Hamza bin Laden, Putra bungsu Osama bin Laden, dilaporkan terlibat terorisme di Afghanistan. Hal itu dilaporkan oleh kerabat mantan pemimpin al-Qaeda tersebut. Foto: Istimewa
A A A
JEDDAH - Hamza bin Laden, Putra bungsu Osama bin Laden, dilaporkan terlibat terorisme di Afghanistan. Hal itu dilaporkan oleh kerabat mantan pemimpin al-Qaeda tersebut pada surat kabar Inggris.

Sumber tersebut diwawancarai oleh The Guardian dalam sebuah berita yang diterbitkan Kamis, mengatakan Hamza bin Laden diyakini tengah melawan pasukan Amerika Serikat (AS) dan pasukan koalisi di Afganistan. Hal itu untuk membalaskan dendam ayahnya.

Hamza bin Laden (29) telah ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah Amerika Serikat. Pihak keluarga percaya dia adalah putra bungsu Osama bin Laden, dan mengaku terkejut dengan dukungannya terhadap terorisme.

"Kami pikir semua orang sudah mengatasinya. Lalu hal berikutnya yang saya tahu, Hamza berkata, Saya akan membalaskan dendam ayah saya," ujar pamannya Hassan bin Laden.

"Aku tidak ingin melakukannya lagi," imbuhnya.

"Jika Hamza ada di depanku sekarang, aku akan memberitahunya: Tuhan membimbingmu. Pikirkan dua kali tentang apa yang sedang kamu lakukan. Jangan mengambil kembali langkah ayahmu. Kamu memasuki bagian mengerikan dari jiwamu," cetusnya seperti dikutip dari UPI, Sabtu (4/8/2018).

Hamza bin Laden pertama kali muncul terlibat dengan terorisme pada tahun 2005. Ia terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto dua tahun kemudian. Dalam pesan audio pada tahun 2015, dia meminta militan untuk melakukan jihad melawan Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Israel.

Sebelumnya, ibu dari Osama bin Laden menyatakan bahwa anaknya adalah seorang yang baik.

"Orang-orang di universitas mengubahnya," kata ibu Osama, Alia Ghanem, tentang putranya yang menjadi mahasiswa ekonomi di King Abdulaziz University di Arab Saudi.

"Dia menjadi orang yang berbeda. Dia adalah anak yang sangat baik sampai dia bertemu dengan beberapa orang yang cukup banyak mencuci otaknya di awal usia 20-an. Anda dapat menyebutnya sebagai sekte. Mereka mendapat uang untuk tujuan mereka," sambungnya.

"Aku akan selalu mengatakan padanya untuk menjauh dari mereka, dan dia tidak akan pernah mengakui apa yang dia lakukan, karena dia sangat mencintaiku," tukasnya.

Setelah berhasil sembunyi selama hampir satu dekade dari pasukan AS, Osama dibunuh oleh Navy SEAL dalam serangan di tempat persembunyiannya di Pakistan tujuh tahun lalu.

Keluarga bin Laden sendiri tinggal di Jeddah, Arab Saudi. Keluarga itu tetap dianggap sebagai keluarga terpandang di masyarakat. Para pejabat Saudi percaya pengakuan mereka akan menempatkan Osama sebagai seorang operator pemberontak - bukan agen Saudi - dibelakang serangan tahun 2001.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6021 seconds (0.1#10.140)