Dinas Kesehatan Tana Toraja Jamin Imunisasi MR Aman

Senin, 13 Agustus 2018 - 17:40 WIB
Dinas Kesehatan Tana Toraja Jamin Imunisasi MR Aman
Dinas Kesehatan Tana Toraja menjami Imunisasi MR aman untuk anak. Foto: Istimewa
A A A
TORAJA - Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Tana Toraja menjamin, Program Nasional Imunisasi Measles Rubella (MR) ini aman bagi masyarakat.

Menyusul, adanya pro dan kontra terkait dampak yang ditimbulkan pasca imunisasi MR di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, sejumlah warga menyampaikan keluhan dan penolakan terhadap program imunisasi MR melalui beberapa grup media sosial lokal masyarakat Toraja.

"Kami jamin imumisasi MR aman bagi manusia. Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja siap bertanggungjawab terhadap segala dampak yang ditimbulkan dari program Imunisasi MR di Tana Toraja," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes kabupaten Tana Toraja, Darwin T di Makale Senin, (13/08/2018).

Darwin mengatakan, secara umum tidak ada gejalah yang signifikan ditimbulkan dari vaksin MR. Sehingga, masyarakat jangan cepat terpengaruh dan percaya dengan isu-isu yang imunisasi MR berbahaya bagi manusia.

Sejak tahapan sosialisasi dilakukan, kata Darwin, Dinkes Tana Toraja sudah menghimbau masyarakat agar nantinya segera melaporkan jika ada gejalah yang timbul pasca Imunisasi MR. Pasca program inumisasi MR tingkat kabupaten dicanangkan oleh Bupati Tana Toraja 1 Agustus 2018 lalu, hingga hari ke 13, realisasi pelaksanaan program Imunisasi MR di Kabupaten Tana Toraja sudah mencapai 24%.

Dinkes Tana Toraja pun belum menerima satupun laporan atau keluhan masyarakat terkait dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan imunisasi MR.

“Sampai hari ini pada umumnya hampir seluruh masyarakat Tana Toraja menerima program imunisasi MR ini. Tapi kalau ada orang tua yang masih ragu anaknya diberi imumisasi MR, Dinkes tetap melakukan pendekatan sampai yang bersangkutan mau anaknya di imunisasi,” ungkap Darwin.

Darwin mengaku, gejala seperti demam, mual, dan pembengkakan pasca imunisasi MR, kemungkinan diakibatkan oleh gangguan kesehatan lain, seperti stres atau terjadi benturan tapi bukan merupakan akibat langsung dari pemberian vaksin MR.

Penolakan dari masyarakat terhadap program imunisasi MR bukan karena dampak pasca imunisasi, melainkan penolakan karena keyakinan soal isu kandungan vaksin. Namun, isu itu sudah diluruskan Kementerian Kesehatan.

"Dinkes Tana Toraja tetap akan memantau proses pelaksanaan program imunisasi MR di lapangan. Apabila ada keluhan atau gejalah yang timbul pasca imunisasi agar segera dilaporkan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat," kata Darwin.

Sebelumnya, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae menyatakan dalam rangka menyukseskan program kampanye imunisasi MR tahun ini, pemkab Tana Toraja menargetkan 72.452 anak akan mendapatkan imunisasi MR. Anak yang akan diberikan imunisasi MR mulai usia sembilan bulan hingga 15 tahun.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0810 seconds (0.1#10.140)