Matahari, Energi Alternatif yang Terangkan Pulau di Pangkep

Senin, 27 Agustus 2018 - 16:01 WIB
Matahari, Energi Alternatif yang Terangkan Pulau di Pangkep
TENAGA SURYA. Satu unit rumah di Sulawesi Selatan, yang menggunakan solar cell atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai sumber energi. Foto: Fitra Budin/SINDOnews
A A A
PANGKEP - SUARA azan Isya terdengar cukup keras di pulau Sakuala, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Jumat (24/8/2018). Pulau kecil itu hanya dihuni oleh sekitar 100 kepala keluarga (KK), Mereka menempati 85 rumah.
Beberapa warga pulau berjalan menuju masjid kecil, yang merupakan satu-satunya masjid di tempat itu.
Seperti sebagian besar rumah warga, kondisi pencahayaan di masjid itu juga cukup minim. Warga melaksanakan ibadah salat dalam keadaan remang-remang.
Di luar ruangan, temaram sinar bulan purnama memberi tambahan cahaya. Membantu penerangan dari sebagian lampu teras warga yang menyala.
Beberapa anak terlihat bermain di lorong-lorong di antara rumah warga. Aroma khas kampung nelayan menemani keceriaan anak-anak itu.
Sementara, di depan satu-satunya sekolah di pulau itu, SDN 23 Sakuala, dua guru perempuan asyik bercengkrama. Mereka tampak terbiasa dengan suasana temaram di lingkungannya.
Di pulau itu seluruh rumah warga menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell, sebagai sumber listrik. Namun sayangnya kapasitas listrik dari solar cell yang menggunakan energi surya tersebut hanya mampu menyalakan 3 mata lampu.
"Dulu ada bantuan dari pemerintah, kami menggunakan diesel. Kemudian diganti dengan energi surya yang besar, jadi bisa untuk satu pulau. Tapi itu rusak. Lalu tahun 2016 ada bantuan dari pemkab, masing-masing rumah mendapat 1 solar cell," jelas seorang warga yang juga berprofesi sebagai guru di pulau itu, Amalia, Sabtu (25/8/2018).
Sementara, guru SDN 23 Sakuala lainnya, Darmawati, mengatakan pihaknya cukup terbantu dengan adanya listrik dari solar cell tersebut, meski kadang masih belum bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah, seperti penggunaan laptop dll.
"Masing-masing rumah ada tenaga surya, kadang satu rumah pakai dua cermin karena pemiliknya beli sendiri. Satu cermin bisa untuk tiga lampu, tidak bisa pakai televisi, kalau pakai televisi harus dua cermin," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid, mengatakan, dirinya telah menerbitkan peraturan bupati mengenai pengadaan unit solar cell di wilayahnya.
Syamsuddin berpendapat listrik merupakan hal yang penting untuk kehidupan masyarakat. Olehnya itu, dia mengupayakan agar seluruh desa di wilayahnya dapat teraliri listrik, termasuk daerah kepulauan, yang belum dijangkau oleh PLN.
Dia menggunakan Dana Desa tahun anggaran 2017 untuk pengadaan unit solar cell tersebut. "Untuk 65 desa di Pangkep, sejak awal periode kedua saya. Dana desa memang sudah dihibahkan ke desa, jadi dihimbau untuk pengadaan listrik tenaga surya. Supaya dirasakan manfaatnya," tegas Syamsuddin.
Dia menambahkan, saat ini hampir seluruh pulau yang ada di wilayah Kabupaten Pangkep telah menerima manfaat dari pengadaan solar cell tersebut. Meski ada beberapa wilayah yang masih minim unit solar cellnya.
"Hampir semua pulau tapi belum merata. Minimal 10 unit per desa. kedepan akan dilanjutkan, mudah-mudahan nanti tetap dilanjutkan meski masa jabatan saya telah selesai," harapnya.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9172 seconds (0.1#10.140)