Kuota CPNS dari Kemenpan Tak Penuhi Kebutuhan Guru Sulsel

Sabtu, 15 September 2018 - 09:38 WIB
Kuota CPNS dari Kemenpan Tak Penuhi Kebutuhan Guru Sulsel
Kuota CPNS yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dipastikan tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan guru di Sulawesi Selatan (Sulsel). Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Kuota CPNS yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dipastikan tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan guru di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Nomor: 440 Tahun 2018 tentang kebutuhan PN tahun 2018, ditetapkan Pemprov diberikan kuota 401 orang. Dengan rincian tenaga pendidik 184 orang, tenaga kesehatan 129 orang, dan tenaga teknis 87 orang.

Namun jumlah tersebut jauh dari kata memenuhi kebutuhan Sulsel. Utamanya formasi untuk tenaga pendidik.

Sekretaris Sulsel, Setiawan Aswad menutukan, berdasarkan data kondisi keadaan guru per Mei 2018 secara keseluruhan Sulsel kekurangan guru sebanyak 2.317 orang. Itupun kata dia, data untuk jenjang SMA saja.

"Untuk kondisi per Mei 2018 kita kekurangan se-Sulsel baru SMA itu sebanyak 2.317 orang. Secara keselurhan kita kekurangan seperti itu gurunya," beber Setiawan yang ditemui di kantornya, kemarin.

Dia merinci, dari ribuan guru yang kekurangan tersebut kekurangan terbanyak ada di Kabupaten Bone sebanyak 431 orang. Kemudian di Bulukumba 312 orang, Maros 217, Sinjai 213, Luwu Utara 185 orang.

Sementara khusus Kota Makassar, sebutnya, malah surplus 52 guru. Hanya saja dia menegaskan, total kelebihan guru ini dilihat dari kebutuhan per mata pelajaran yang ada berlebihan gurunya, tapi di satu sisi mata pelajaran lain kekurangan guru.

"Makassar posisinya adalah surplus 52 guru secara keseluruhan. Tapi per mata pelajaran di Makassar masih kekurangan. Misalnya saya contohkan kita keurangan 119 untuk mata pelajaran bimbingan teknologi informasi. Itu tertinggi," ungkap dia.

Dia menuturkan, data keadaan guru ini masih terus diperbaharui. Yang agak sulit, soal pendataan guru di SMK, karena memiliki spektrum keahlian yang cukup banyak. Meski begitu, data keadaan guru terbaru bisa diharapkan bisa rampung bulan ini, baik itu SMA/SMK/SLB, tidak hanya sekolah negeri, tapi juga swasta.

"Dengan begitu kita bisa memetakan kebutuhan guru sebenarnya. Kita memang lagi menunggu data akhir terkait keadaan guru karena dinamis ki ini pergerakannya. Yang jelas dalam kerangka distribusi guru itu maka filternya kita memindahkan guru supaya terdistribusi dengan baik, maka kita lihat data keadaan gurunya," paparnya.

Untuk SMK, Setiawan belum bisa memastikan jumlah angka pastinya. Namun dibeberkan, secara umum SMK banyak kekurangan guru. Apalagi sudah banyak yang pensiun, sementara belum ada lagi pengangkatan guru hingga saat ini.

"Itu pun yang dimaksud kelebihan guru, jangan digeneralisir bahwa jangan sampai tidak menerima mi guru di Makassar. Karena kan ini data keadaan guru berdasarkan per mata pelajaran sehingga bisa dideteksi kekurangannya," papar Setiawan.

Untuk mengatasi kekurangan guru, di satu sisi tidak semua kebutuhan bisa terakomodir dalam penerimaan CPNS, proses redistribusi akan tetap dilakukan. Guru non-PNS atau guru honorer secara otomatis masih dibutuhkan tenaganya.

"Kita memaklumi juga alokasi yang diberikan kita belum cukup. Jadi kalau berbicara kuota yang diberikan memang masih terbatas. Alternatifnya masih menggunakan guru non-PNS yg selama ini sdh kita identifikasi. Kurang lebih 10.000 orang," ujarnya.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9416 seconds (0.1#10.140)