Saudi Perbaiki Pengawasan Intelijen Usai Terlibat Kasus Khashoggi

Jum'at, 21 Desember 2018 - 14:18 WIB
Saudi Perbaiki Pengawasan Intelijen Usai Terlibat Kasus Khashoggi
Pangeran Arab Saudi Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS). Foto: Istimewa
A A A
RIYADH - Kerajaan Arab Saudi langsung melakukan perbaikan, untuk meningkatkan pengawasan operasi intelijennya, di tengah kemarahan internasional atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Kerajaan mengatakan Khashoggi tewas di dalam konsulat Istanbul pada 2 Oktober dalam "operasi jahat" yang dipimpin oleh wakil kepala intelijen Ahmad al-Assiri dan penasihat istana kerajaan Saud al-Qahtani, yang keduanya telah dipecat.

Raja Salman dilaporkan memerintahkan restrukturisasi badan intelijen, utama di bawah pengawasan putranya, yakni Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS), yang telah menghadapi kecaman global atas pembunuhan wartawan meskipun pemerintah menyangkal dia terlibat.

Sebuah komite yang dipimpin oleh pangeran telah menyetujui pembentukan tiga departemen untuk memastikan operasi intelijen sejalan dengan kebijakan keamanan nasional, hukum hak asasi manusia internasional. "Prosedur ini yang disetujui," pernyataan kantor berita Saudi Saudi yang dikutip Jumat, (21/12/2018).

Pernyataan itu tidak menyebutkan Khashoggi. Para analisi mengatakan, meski reaksi global yang kuat atas pembunuhannya telah mencoreng reputasi internasional pangeran. "Dan meninggalkan kerajaan kaya minyak yang secara diplomatis dilemahkan," kata para analis.

Ini juga memberikan sorotan segar pada konflik yang dipimpin Saudi di Yaman, yang dicengkeram oleh apa yang digambarkan PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Senat AS pekan lalu memilih untuk mengakhiri dukungan militer Amerika untuk kampanye militer Riyadh di Yaman, dan secara terpisah menahan Pangeran Mohammed yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.

Awal pekan ini, Arab Saudi mengecam resolusi Senat sebagai "campur tangan terang-terangan" memperingatkan bahwa langkah itu bisa berdampak pada hubungan strategis dengan Washington.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3174 seconds (0.1#10.140)