Kedatangan Jokowi Disambut Aksi Mahasiswa Luwu Berujung Bentrok

Minggu, 23 Desember 2018 - 10:50 WIB
Kedatangan Jokowi Disambut Aksi Mahasiswa Luwu Berujung Bentrok
Aksi unjuk rasa sambut kedatangan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) berakhir bentrok di Perbatasan wilayah Kota Palopo-Kabupaten Luwu, Sulsel, Minggu (23/12/2018). Foto : Chaeruddin/SINDOnews
A A A
PALOPO - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sulsel, disambut aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Tana Luwu, di Jalan Perbatasan Kota Palopo-Kabupaten Luwu, di Pegunungan Sampoddo, Minggu (23/12/2018).

Aksi dengan sejumlah tuntutan ini berujung bentrok antara para pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan kedatangan Jokowi di perbatasan wilayah.

Dari pantauan SINDOnews, bentrokan dipicu saat aparat kepolisian yang berjaga-jaga berebutan spanduk dengan mahasiswa. Berakhir dengan pemukulan mahasiswa yang diduga dilakukan oleh oknum aparat.

"Saya yang dipukul, kaki saya diinjak dengan sapatu laras, perut saya dipukul. Awalnya, polisi mau ambil spanduk yang saya bawa. Saya menolak dan polisinya marah hingga emosi," aku salah satu mahasiswa pengunjuk rasa, Muhammad Aswan.

Insiden ini pun menyulut emosi para mahasiswa sehingga terjadi kejar-kejaran antara mereka dengan aparat.

Mahasiswa pengunjuk rasa lainnya, Muhammad Sultan Syah pun mengaku dengan sikap aparat kepolisian yang bertugas mengawal aksi mereka. Menurutnya, dia bersama rekannya hanya ini menyampaikan tuntutan kepada Jokowi.

"Sangat kami sayangkan tindakan represif oleh aparat keamanan yang bertugas mengawal aksi kami. Mereka justeru melakukan tindakan pemukulan kepada kami. Saya minta Kapolres Palopo dan Luwu melakukan evaluasi terhadap personelnya," pungkasnya.

Adapun tuntutan mereka, yakni meminta dan mendesak agar Moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) dicabut, dan pemerintah segera melakukan pemekaran terhadap wilayah Luwu Tengah (Luteng), dan pemekaran Provinsi Tana Luwu.

Hingga berita ini turun, situasi di perbatasan mulai membaik. Arus lalu lintas sudah kembali lancar. Sejumlah aparat gabungan Polres Palopo, Polres Luwu dan Brimob masih berjaga-jaga. Sementara mahasiswa yang tadinya demo bergerak menuju Kota Palopo.

Kapolres Palopo, AKBP Ardiansyah menyampaikan, bahwa aksi ini terjadi bukan di lokasi Palopo tetapi di perbatasan dan masih masuk wilayah Luwu.

Dalam kesempatan kemarin dia juga mengungkapkan bahwa aksi tersebut sebenarnya sudah menyalahi aturan karena tidak melayangkan surat pemberitahuan kepada Polres Luwu dan Polres Palopo.

"Jelasnya mereka tidak ada surat izin atau permberitahuan, sehingga pada saat di lapangan kami diskusikan untuk tidak menganggu aktifitas masyarakat. Namun kenyataan di lapangan aksi mereka membuat kemacetan," jelasnya.

"Kembali lagi saya sampaikan bahwa ini kejadiannya perbatasan Palopo dan Luwu. Jadi belum jelas, apakah personil kami yang memukul dan apa penyebabnya jika benar itu terjadi," sambung Ardiansyah.
(bds)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.9120 seconds (0.1#10.140)