Serangan Udara di Afganistan Tewaskan 21 Warga, Termasuk Wanita

Minggu, 10 Februari 2019 - 23:11 WIB
Serangan Udara di Afganistan Tewaskan 21 Warga, Termasuk Wanita
PBB sebut serangan udara menewaskan 149 orang dan melukai lebih dari 200 warga sipil lainnya pada paruh pertama 2018. Foto: Nasir Wakif/Reuters
A A A
KABUL - Serangan udara di provinsi Helmand selatan Afghanistan telah menewaskan 21 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, kata seorang senator dari Helmand, Mohammad Hashim Alkozai.

Dilansir Aljazeera, Minggu (10/2/2019), Alkozai mengatakan 13 warga sipil tewas dalam satu serangan udara dan delapan lainnya pada serangan lain. Kedua serangan dilakukan Jumat (8/2/2019) malam di distrik Sangin, tempat pertempuran sengit sedang berlangsung antara pasukan Afghanistan yang didukung NATO dan Taliban.

Alkozai mengatakan setidaknya lima orang lainnya terluka dalam serangan itu.

"Orang-orang tak berdosa, perempuan dan anak-anak, adalah satu-satunya korban serangan udara," katanya, seraya menambahkan operasi militer telah memicu kemarahan publik.

Omer Zwak, juru bicara gubernur provinsi, mengatakan para pejuang menembaki pasukan Afghanistan dari daerah sipil.

Dia membenarkan bahwa serangan udara telah membunuh warga sipil, tetapi dia tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut. Dia mengatakan penyelidikan telah dilakukan.

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) menyatakan "keprihatinan yang kuat" pada meningkatnya jumlah korban sipil dari serangan udara pada tahun 2018.

Dikatakan serangan udara menewaskan 149 orang dan melukai lebih dari 200 warga sipil lainnya pada paruh pertama 2018, naik 52 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Angka tersebut menyumbang sekitar tujuh persen dari total korban sipil untuk periode enam bulan.

Salah satu insiden terburuk terjadi di provinsi utara Kunduz pada April tahun lalu, ketika serangan udara Afghanistan pada pertemuan keagamaan menewaskan atau melukai 107 orang, kebanyakan anak-anak, kata laporan UNAMA sebelumnya.

Pemerintah dan militer mengatakan serangan itu menargetkan markas Taliban di mana anggota senior kelompok itu merencanakan serangan.

Pasukan Afghanistan berjuang untuk memerangi Taliban, yang menguasai hampir setengah negara dan melakukan serangan harian terhadap pasukan keamanan.

Taliban menewaskan sedikitnya delapan polisi Afghanistan dalam serangan di sebuah pos pemeriksaan di provinsi Sari Pul utara Sabtu (9/2/2019) malam, kata Zabihullah Amani, juru bicara gubernur. Dia mengatakan tiga polisi lainnya terluka dalam pertempuran senjata, yang berlangsung beberapa jam.

Terpisah, Dinas Intelijen Afghanistan mengatakan telah menangkap tiga anggota kelompok Haqqani, sebuah faksi Taliban yang diyakini bermarkas di Pakistan, sehubungan dengan dua pemboman di Kabul yang menewaskan dan melukai puluhan orang.

Direktorat Keamanan Nasional (NDS) mengatakan ketiga tersangka mengaku ikut serta dalam sebuah pengeboman truk di dekat Kedutaan Jerman pada Mei 2017 yang menewaskan sedikitnya 90 orang, dan serangan November 2018 yang menewaskan lima kontraktor keamanan, termasuk seorang warga negara Inggris.

NDS juga mengatakan telah menangkap seorang profesor universitas dan seorang imam di Kabul yang telah merekrut ratusan orang muda untuk Negara Islam lokal Irak dan afiliasi Levant (ISIL juga dikenal sebagai ISIS), mengirim mereka ke provinsi Nangarhar timur untuk pelatihan.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3699 seconds (0.1#10.140)