Cerita Foto: Produksi Lampu Tidur dari Kertas Daur Ulang

MAKASSAR - Kreativitas bukan hanya milik mereka yang berusia muda. Umar Ibrahim, 61, membuktikan bahwa usia bukan menjadi halangan untuk berkreasi dan berkarya.

Dalam usianya yang tidak muda lagi, warga Kelurahan Karunrung ini memanfaatkan kertas bekas untuk dijadikan barang berguna dan bernilai seni tinggi.

Berbekal peralatan sederhana, seperti gunting, mistar, lem silikon, dan beberapa peralatan lain, Umar mengubah kertas-kertas bekas yang tadinya nampak tak berguna, menjadi lampu tidur.

Jemarinya yang mulai keriput terlihat cekatan memilah dan memilih kertas yang akan digunakannya sebagai bahan lampu tidur.

Lembar demi lembar kertas beraneka warna mulai tersusun di sampingnya, sebelum akhirnya dia berdiri untuk mengambil mistar, pensil, cutter atau pisau pemotong dan gunting.

Umar kemudian duduk di lantai, sementara kertas dan peralatan yang sudah disiapkan, diletakkannya di atas meja kaca. Di ruang depan rumahnya yang sekaligus menjadi ruang kerjanya, dia mulai mengukur dan membuat pola dasar untuk lampu tidur.

Suara gesekan pensil dengan mistar dan kaca meja terdengar berulang di ruangan dengan tembok berwarna hijau muda tersebut.

"Ini harus teliti mengukurnya, karena kalau salah beberapa senti (sentimeter) saja, jadinya tidak cocok. Terpaksa harus diulang lagi," jelasnya sambil tetap mengukur kertas-kertas itu.

Setelah selesai mengukur, membuat pola dan memotong kertas sesuai kebutuhan, Umar kembali berdiri dan mengambil alat untuk merekatkan pola-pola tersebut.

Alat itu cukup sederhana, berbentuk seperti tembak. Fungsinya untuk melelehkan batang silikon padat, yang dimasukkan melalui bagian belakang alat.

Meski terlihat berhati-hati, tapi dia tampak terbiasa melakukan pekerjaan itu, sehingga dalam waktu tidak terlalu lama, proses pengeleman itu selesai.

"Tinggal dipasangi colokan dan tempat lampu. Setelah itu bisa digunakan," ucapnya lagi, sambil memasang
fitting lampu dan kabel serta colokannya.

Umar menambahkan, dia memroduksi lampu tidur tersebut bukan sekadar untuk menghasilkan uang, tetapi juga karena dia merasa harus berbuat sesuatu untuk mengurangi limbah.

Menurut dia, semua orang harus melakukan sesuatu, sekecil apapun tindakan yang dilakukan akan sangat berguna dalam mengatasi masalah sampah.

"Sebetulnya itu yang terpenting, bagaimana kita bisa turut membantu pemerintah mengurangi sampah. Setidaknya didaur ulang supaya jadi barang yang berguna," tutupnya.

Berikut foto-foto proses pembuatan lampu tidur dari kertas bekas, yang diabadikan oleh fotografer SINDOnews, Maman Sukirman.


Umar Ibrahim sedang memilih kertas yang akan dijadikan lampu tidur. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews

Umar Ibrahim sedang merakit dan menempelkan kertas bekas yang sudah dipotong untuk menjadi lampu tidur. Foto: Maman Sukirman/SINDOnew

Jemari Umar Ibrahim lincah mengukur dan memotong kertas daur ulang sesuai pola yang dibutuhkan. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews

Di ruang depan rumahnya, yang sekaligus sebagai ruang kerja, Umar Ibrahim melem dan merakit lampu tidur buatannya. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews

Umar Ibrahim mengelem kertas bekas untuk dijadikan lampu tidur cantik. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews

Umar mencoba lampu tidur buatannya setelah selesai dirakit. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews

Lampu tidur dari kertas daur ulang buatan Umar Ibrahim siap untuk dipasarkan. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews

Umar Ibrahim menunjukkan lampu tidur buatannya. Foto: Maman Sukirman/SINDONews