Remaja Perempuan yang Bergabung dengan ISIS Ingin Pulang

Rabu, 20 Februari 2019 - 11:54 WIB
Remaja Perempuan yang Bergabung dengan ISIS Ingin Pulang
Shamima Begum melarikan diri dari London empat tahun lalu, saat berusia 15 tahun, untuk bergabung dengan ISIS di Suriah. Foto: Laura Lean / Pool / AFP
A A A
LONDON - Inggris berencana mencabut kewarganegaraan seorang remaja yang bergabung dengan ISIS di Suriah, Shamima Begum. Padahal dia ingin kembali ke rumahnya di London.

Dilansir Aljazeera, Rabu (20/2/2019), Mohammed Tasnime Akunjee, pengacara keluarga Begum mengatakan dalam sebuah Tweet pada hari Selasa (19/2/2019) bahwa keluarga itu sangat kecewa dengan perintah yang membuat Shamima kehilangan kewarganegaraannya.

"Keluarga itu mempertimbangkan semua jalan hukum untuk menentang keputusan ini," jelasnya.

Begum melarikan diri dari rumahnya di London Timur pada tahun 2015 bersama dua teman wanita untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai kelompok bersenjata ISIS).

Sekarang dia berusia 19 tahun, dia mengatakan telah melahirkan bayi dan ingin pulang.

Pekan lalu, dalam wawancara pertamanya sejak meninggalkan Inggris, Begum mengatakan kepada surat kabar The Times bahwa ia tidak sama dengan siswi kecil berusia 15 tahun yang melarikan diri dari Bethnal Green empat tahun lalu.

Namun dia mengaku tidak menyesal telah bergabung dengan kelompok itu, dan menambahkan bahwa dia "baik-baik saja" dipenggal oleh penganut ISIL karena dia telah mendengar hal itu diizinkan oleh hukum Islam.

'Penuh kebencian'
Berita tentang Begum dan keinginannya untuk kembali ke Inggris telah memicu perdebatan di Inggris tentang bagaimana berurusan dengan warga negara yang bergabung dengan ISIS dan ingin meninggalkan Suriah sekarang, karena kelompok itu berada di ambang kehancuran.

Pada hari Jumat, Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid mengatakan pemerintah Inggris mungkin akan mencoba untuk memblokir kepulangannya.

"Kita harus ingat bahwa mereka yang meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan Daesh [ISIS] penuh kebencian terhadap negara kita," kata Javid.

Namun, Menteri Kehakiman David Gauke mengatakan pada hari Sabtu bahwa mungkin ada masalah hukum jika keinginan Begum untuk kembali ditolak. Dia mengatakan kepada penyiar UK Sky News bahwa orang-orang tidak boleh dibuat tanpa kewarganegaraan.

Para pejabat telah menolak untuk mengesampingkan penuntutan Begum jika dia kembali.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5532 seconds (0.1#10.140)