Kamar Sempit, Rusunawa di Polman Kurang Diminati Warga

Senin, 25 Februari 2019 - 18:49 WIB
Kamar Sempit, Rusunawa di Polman Kurang Diminati Warga
Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang terletak di Jalan Pembangunan Berlanjut, Kelurahan Madatte. Foto: Asrianto Suardi/SINDOnews
A A A
POLMAN - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang terletak di Jalan Pembangunan Berlanjut, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Polewali Mandar, kurang diminati warga.

Dari 114 kamar yang tersedia, hanya 30 orang pendaftar untuk menempati. Padahal rencananya rusunawa ini akan segera difungsikan pada bulan Juli tahun ini.

Berbagai alasan membuat warga enggan menempati rusunawa tersebut. Selain kamarnya sempit, biaya sewa sebesar Rp300.000 per bulan di lantai dasar terbilang mahal.

Salah satu warga Polewali, Arman, yang berprofesi sebagai buruh serabutan mengaku lebih memilih mengontrak atau menyicil perumahan. Selain itu, menurutnya, lokasinya kurang strategis, karena berada dipinggiran kota.

"Kurang luas kamarnya, apalagi seperti saya yang punya tiga orang anak," tutunya.

Rusunawa ini merupakan rumah susun pertama di Kabupaten Polman, yang berlantai empat dengan menyediakan kapasitas 114 kamar hunian. Rusun ini diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sewa hunian rusun akan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat Polman

Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan, Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Disrumkimtan) Polman, Idris mengatakan, dari 30 pendaftar penghuni rusunawa, mayoritas penyewa mengambil kamar yang berada dilantai dua.

"Tarifnya itu Rp275 ribu per bulan. Ada selisih 25 ribu dengan lantai bawah. Harganya makin diatasi, semakin murah," jelas Idris.

Meski sebelumnya, jaringan listrik di rusunawa ini telah dicabut karena iuran menunggak, namun tunggakan biaya listrik sebesar Rp13 juta akan diselesaikan Kementerian PUPR.

"Masalah tunggakan itu langsung dibayar kementerian, karena ini disubsidi," tuturnya.

Selain masalah listrik, sejumlah fisik bangunan juga telah mengalami kerusakan, seperti di bagian atap dan plafon yang mengalami kebocoran. Namun kondisi ini, telah ditinjau langsung oleh pihak dari kementerian PUPR.

"Kerusakan bangunan segera akan diperbaiki, sebab kerusakan itu, memang bukan karena unsur kesengajaan, sebab kerusakan terjadi karena ada rembesan air sehingga ada plafon pecah dan genangan air di selasar," pungkasnya.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1740 seconds (0.1#10.140)