Disdik Sulsel Investigasi Dugaan Pelecehan Seksual di SMK Malili

Rabu, 27 Februari 2019 - 17:34 WIB
Disdik Sulsel Investigasi Dugaan Pelecehan Seksual di SMK Malili
Aparat keamanan menenangkan siswa SMK Negeri Malili saat melakukan demo karena kepala sekolah diduga berbuat cabul beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, membentuk tim investigasi beranggotakan empat orang. Ini dilakukan karena terjadi dugaan pelecehan seksual dalam lingkungan sekolah yang dilakukan kepala sekolah SMK Negeri 1 Malili, inisial AK, pekan lalu.

Staf Bidang SMK, Disdik Sulsel, sekaligus anggota tim Investigasi SMK yang, Niswa menjelaskan, sehari pascakekisruhan di SMK Negeri 1 Malili, dirinya bersama dua staf dan pengawas sekolah di Malili diterjunkan melakukan investigasi.

Selama dua hari, tim investigasi melakukan klarifikasi dengan menghadirkan dua siswa terduga korban, seorang alumnus yang juga mengaku pernah menjadi korban, serta terlapor, oknum kepala sekolah inisial AK. Bukan itu saja, tim juga memeriksa keterangan sejumlah guru seperti Wali Kelas Jurusan Pengelasan, Wakil Kasek Bidang Kemahasiswaan dan lainnya.

"Saat kami ke sana, kami wawancara kepala sekolah terduga pelaku, katanya siswanya bolos kemudian didapati di belakang sekolah. Lalu dihukum membersihkan jaring laba-laba di ruang kerjanya," terang Niswa ditemui di Kantor Disdik Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan.

Berdasarkan hasil investigasi sementara, tim tidak menemukan bukti pelecehan seksual seperti yang diakui korban inisial S. Sebab katanya, sentuhan yang dimaksud tidak secara langsung dan bukan kesengajaan.

"Jadi korban dihukum membersihkan laba-laba dan dia naik ke atas meja karena tinggi. Saat itu kepala sekolah menujuk ke arah langit-langit ruangan dan tidak sengaja menyentuh bagian kemaluan korban, jadi katanya tidak sengaja dan tidak ada sentuhan kulit dan kulit," kata Niswa.

Meski demikian, berdasarkan penuturan sejumlah saksi lainnya, sikap oknum kepala sekolah memang sudah dianggap ganjil sejumlah pihak. Beberapa siswa lain juga merasa terganggu saat menghukum siswa yang tidak memasukkan ujung seragam ke dalam celana.

"Sebelum jadi kepala sekolah, dia wakasek. Informasi yang kami peroleh, kalau ada siswa tidak masuk bajunya, dia sendiri yang kasih masukkan, sehingga mungkin itu juga membuat siswa merasa aneh," terangnya.

Meskipun belum ada bukti kuat dugaan pelecehan seksual tersebut, Disdik Sulsel telah mengirim surat teguran kepada Kepsek SMK Negeri 1 Malili. Bahkan surat itu juga ditujukan ke seluruh guru atau tenaga pendidik di sana.

Kepala Disdik Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, meski masih menunggu hasil investigasi dan fakta hukum, pihaknya menginstruksikan agar AK tidak melakukan tindakan yang dapat disalah-artikan. Seperti menyentuh siswa yang dihukumnya.

"Kami sudah hukum dalam bentuk surat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat membuat salah tafsir siswa dan masyarakat. Sambil menunggu hasil tim investigasi. Termasuk harminisasi sekolah, seluruh guru juga tidak boleh melakukan tindakan yang aneh-aneh," kata Irman.

Di akuinya, di internal SMKN 1 Malili terjadi perselisihan antara guru di dua jurusan berbeda. Sehingga diharapkan seluruh pendidik tidak terpancing membuat kegaduhan pascainsiden itu.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8084 seconds (0.1#10.140)