Harga Jagung Anjlok, Petani di Soppeng Menjerit

WATANGSOPPENG - Harga jagung di sejumlah Kecamatan, Kabupaten Soppeng, anjlok. Padahal saat ini tengah memasuki awal masa panen dan 12 ribu hektar lahan jagung siap panen.

Dilaporkan harga jagung saat ini hanya sekitar Rp2.200 per kilogram. Harga tersebut jauh dari harga sebelumnya dikisaran Rp4000 an per kilogram.

"Sudah ada petani yang jual murah jagungnya. Apalagi dinas belum turun membeli jagung petani," kata salah satu petani, Rahman, Senin (04/03/2019).

Rahman mengungkapkan, harga jagung di tingkat petani dua minggu lalu masih di kisaran Rp4.000-an per kilogram.
Diakui Rahman, kisaran harga jagung di tingkat petani Kabupaten Soppeng sekitar Rp3.500 sampai Rp4.000. Namun setelah memasuki masa panen raya sekitar dua minggu lalu, harga jagung petani turun drastis hingga 2.200 per kilogram.

"Kami terpaksa menjual dengan harga murah karena, karena banyaknya kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi.
Seperti halnya, petani sudah harus membayar pupuk, ojek kendaraan pengangkut, pembayaran buruh panen," tambahnya.

Selain karena pembayaran biaya panen, warga terpaksa menjualnya dengan harga dikisaran Rp2.200 per kilogram. Menurutnya, jika dirinya tak langsung menjual jagung ke pengepul dan tetap menahannya (menyimpannya), dikhawatirkan harganya bisa bertambah anjlok sehingga petani akan menjadi tambah rugi.

"Kami terpaksa menjulanya, jika hal ini tidak dibiarkan, jagung akan mengalami kerusakan atau pembusukan, dan otomatis kerugian semakin bertambah," ujar warga lainnya, Alimuddin.

Meskipun harga jagung turun drastis, dinas terkait belum memberikan solusi. Kadis Pertanian Kabupaten Soppeng, Fajar hanya mengatakan, akan menyampaikan keluhan tersebut ke Kementrian.

"Memang harganya turun, termasuk di provinsi, nanti kami laporkan ke Pak Mentan," pungkasnya.