Satu Anggota TNI yang Gugur di Papua Berasal dari Luwu

Kamis, 07 Maret 2019 - 21:11 WIB
Satu Anggota TNI yang Gugur di Papua Berasal dari Luwu
Personal TNI yang gugur di Papua yakni Serda Yusdin berasal dari Luwu. Pihak keluarga sudah mendapat informasi dari kesatuan Serda Yusdin, Kamis, (07/03/2019). Foto: Istimewa
A A A
LUWU - Satu dari tiga Anggota TNI yang tewas pada kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjatan (KKSB) di Kabupaten Nduga, Papua berasal dari Sulawesi Selatan.

Korban yakni Serda Yusdin dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Nusakambangan, Cilacap warga Desa Pongko Kecamatan Walerang Utara Kabupaten Luwu.

Hal ini diketahui setelah mendapat informasi dari keluarga Serda Yusdin. Menurut Ibu Serda Yusdin yakni bernama Emmi mengaku pihak keluarga sudah mendapat informasi dari kesatuannya terkait dengan gugurnya putra sulungnya di Papua.

"Yusdin anak yang baik, semasa hidupnya baik sama setiap orang. Dia juga tulang punggung dalam keluarga," katanya kepada SINDOnews Makassar, Kamis, (07/03/2019).

Istri Wakil Bupati Luwu Elnita Pakolo mengatakan, Serda Yusdin memang gugur saat tugas di Papua.

"Dia bukan anak kandung saya bahkan bukan keluarga saya tapi seperti anak sendiri. 2015 dia lulus TNI dan tugas di Ambon. Setelah itu, dia mendaftar di kesatuan Kopassus dan lulus tahun 2016," katanya saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan sangat dekat dengan Almarhum dan keluarganya. Bahkan kata dia, Mereka bisa dikatakan keluarga kurang mampu, dan almarhum Serda Yusdin lulus di TNI.

"Waktu pelantikan menjadi anggota Kopassus di Nusakambangan, Cilacap, keluarga Almarhum (orang tuanya) tidak hadir karena faktor biaya, jadi saya mewakili keluarga dan menghadiri pelantikannya di Kopassus," jelasnya.

Ia menjelaskan, usai Pilkada kemarin, dirinya sempat komunikasi ditelpon. Dia memberikan ucapan selamat atas kemenangan Syukur Bijak sebagai wakil bupati yang juga merupakan suaminya.

"Almarhum memang panggil saya mama dan Syukur Bijak panggilnya Bapak. Bulan Desember 2018 Almarhum cuti selama tiga minggu. Namun baru tiga hari di kampung sudah ada panggilan pulang. Dia bilang ada panggilan penugasan ke Papua jadi harus berangkat hari itu juga ke Cilacap untuk latihan sebelum ke Papua," jelasnya.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3506 seconds (0.1#10.140)