Sikap Politik BBT Pragmatis, Tak Mencerminkan Perjuangan Rakyat

MAKASSAR - Inkonsistensinya politis Partai Persatuan Pembangunan, Burhanuddin Baso Tika atau yang disingkat BBT dimana diketahui sebelumnya, BBT adalah orang yang paling setia dan paling memuja kepemimpinan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, namun sikap BBT terakhir justru berseberangan dengan Danny Pomanto dan terang-terangan menunjukkan sikap perlawanan.

Berubahnya sikap BBT ditanggapi oleh Wakil Ketua Bapilu DPC Partai Demokrat Kota Makassar, Zulkifli Thahir yang menurutnya sikap BBT dinilai sebagai sikap yang dikenal dengan istilah pragmatis politik dimana sikap tersebut sarat dengan kemanfaatan atau kepentingan.

"Pragmatisme politik adalah sikap dari politisi yang bersifat pragmatis yaitu menjadikan politik sebagai sarana untuk mencapai keuntungan dan kepentingan pribadi. Pragmatisme politik menganggap bahwa berpolitik merupakan cara mudah untuk meraih status sosial terhormat, kedudukan dan jabatan tinggi serta kemampuan ekonomi", ujar Abang Chuleq sapaan akrab Zulkifli Thahir via sambungan telepon, Minggu (10/12/17).

Ketua DPC IMDI Makassar ini melanjutkan bahwa sikap pragmatisme politik bukan sebagai idealisme untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, berpolitik hanya sebagai mata pencaharian bukan untuk memperjuangkan nilai-nilai dan aspirasi rakyat.

Contoh nyata dari sikap pragmatisme politik kata dia, seperti adalah mudah berpindahnya seorang politisi dari suatu partai ke partai lainnya hanya untuk mendapatkan kedudukan atau jabatan.

Terkait pernyataan BBT di beberapa media online, kalau dirinya menginginkan wali kota yang bersih, Abang menimpali "Jangan bicara bersih kalau sapunya saja masih kotor," candanya.

"Demokrat adalah partai yang konsisten begitupun dengan orang-orang didalamnya ini menunjukkan bahwa Demokrat jauh akan sikap pragmatatis dan insha Allah Demokrat akan tetap berkomitmen dan mendukung serta memenangkan DIAmi di pilwali 2018 tahun depan", tutup Abang Chuleq.