PBNU Percayakan Polisi Tangani Laporan Terlapor Said Aqil

Kamis, 21 Maret 2019 - 12:20 WIB
PBNU Percayakan Polisi Tangani Laporan Terlapor Said Aqil
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri terkait dengan penyebaran ujaran kebencian. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Koordinator Laporan Bela Islam (Korlabi), Damai Hari Lubis, secara resmi melaporkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj ke Bareskrim Mabes Polri, baru-baru ini.

Laporan itu terkait dengan dugaan penyebaran ujaran kebencian. Said Aqil disebut menyebar kebencian karena menyebut ada kelompok radikalis, ekstremis, dan teroris di kelompok calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan, Robikin Ehmas mempercayakan sepenuhnya kepada polisi menangani laporan tersebut.

Dia pun mengaku baru mengetahui pelaporan itu setelah membaca berita di media. Bahkan, materi laporannya diakui belum diketahuinya secara persis.

"Kepolisian sudah kredibel. Sudah profesional. Oleh karena laporannya disampaikan kepada kepolisian, mari kita percayakan kepada kepolisian. Apakah terdapat dua alat bukti yang sah agar laporan tersebut dapat ditindaklanjuti atau tidak, kita lihat nanti," sebut Robikin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/03/2019) kemarin.

Mengenai adanya radikalisme yang ditandai sikap intoleran, menurut dia, berbagai hasil survei sudah melansir hal itu. Bahkan gamblang diketahui publik adanya kampanye khilafah yang cukup marak sebelum badan hukum HTI dicabut.

"Kampanye khilafah itu bahkan masih dijumpai dalam tahun politik sekarang ini, di media sosial," tutur Robikin.

Menurut dia, merupakan kewajiban segenap komponen bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), baik keutuhan teroterial, sumber daya alam maupun Budayanya. Khilafah yang hendak menghapus sekat-sekat bangsa dan negara adalah ancaman nyata terhadap keutuhan NKRI.

"Bagi NU, agama dan negara tidak perlu dipertentangkan. Keduanya bisa saling mengisi, bisa harmonis. NU mengharmoniskannya dengan jargon hubbul wathon minal iman, nasionalisme adalah bagian dari agama. Kiai Said Aqil, NU dan kita semua layak terus mengkampanyekannya. Agar cita-cita didirikannya Indonesia dapat kita wujudkan bersama," ungkapnya.

Untuk kepentingan hal itu, lata dia, seluruh warga NU akan membela Said Aqil.

"Kami semua, baik selaku warga maupun pengurus NU akan senantiasa berdiri di belakang Kiai Said Aqil," kata Robikin.
(bds)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3477 seconds (0.1#10.140)