Pascalebaran, Warga Ziarahi Makam Imam Lapeo Menggunakan Bendi

Kamis, 06 Juni 2019 - 11:00 WIB
Pascalebaran, Warga Ziarahi Makam Imam Lapeo Menggunakan Bendi
Warga Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar memiliki tradisi unik setelah merayakan Hari Raya Idulfitri, yakni berziarah ke makam ulama besar. Foto: SINDOnews/Asrianto
A A A
POLMAN - Warga Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar memiliki tradisi unik setelah merayakan Hari Raya Idulfitri, yakni berziarah ke makam ulama-ulama besar.

Hal itu juga dilaksanakan seusai Idulfitri 1440 Hijriyah, Kamis (6/6/2019). Mereka berziarah ke makam ulama yang merupakan penyebar agama Islam pertama di tanah Mandar.

Mereka berziarah dengan menggunakan bendi. Puluhan bendi atau delman ini melakukan iring-iringan dari Pambusuang menuju ke Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, tempat makam ulama Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail, penyebar agama Islam pertama di Tanah Mandar.

Didepan makam, warga kemudian melantunkan ayat suci Alqiran dan memanjatkan doa. Usai berdoa warga kemudian berebut memegang makam Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail.

Salah satu tokoh agama yang memimpin doa, Ustadz H. Muhammad Hikman ziarah mengatakan, ziarah ini merupakan agenda tahunan sebelum Ramadhan dan sesudah lebaran.

"Kami orang pambusuang dan sekitarnya punya keyakinan bahwa silaturrahmi bukan hanya buat orang yang masih hidup, tapi bagi mereka yang lebih awal kembali kerahmatullah" ujarnya.

Selain ziarah ke makam Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail, rombongan juga berziarah kemakam ulama lainnya yakni Habib Jafar Bin Toha Al Mahdalily, yang letaknya masih berada di Desa Bonde.

Setelah itu, rombongan kemudian berziarah ke makam KH Muhammad Tahir atau Imam Lapeo.

Makam Imam Lapeo sendiri berada di samping masjid Nuruttaubah, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian.

Di makam Imam Lapeo, warga kembali berdizikir dan melantunkan ayat suci Alquran dan berdoa di samping makam Imam Lapeo.

Camat Balanipa Arifin Halim menjelaskan, makna dari ziarah bendi ini menandakan bahwa jaman dahulu adalah alat transportasi yang digunakan oleh para ulama untuk melakukan syiar Islam.

"wilayah saya sebagai wilayah religius, memang harus kita betul-betul bangkitkan semangat religius itu, oleh itu seluruh majelis taklim dan warga berkomitmen berziarah ke makam ulama besar" ungkapnya.

Sementara itu, Ketua tim penggerak PKK Kecamatan Balanipa, Saba Hannur mengatakan, tujuan ziarah badalah untuk lebih mengetahui syiar agam Islam pada jaman dahulu, dan bagaimana kita hubungan silaturrahim antara masyarakat dan pemerintah itu lebih erat.
(kem)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7135 seconds (0.1#10.140)