Rencana Pembangunan Puskesmas Dua Boccoe Terancam Gagal

Selasa, 02 Juli 2019 - 20:29 WIB
Rencana Pembangunan Puskesmas Dua Boccoe Terancam Gagal
Lokasi rencana pembangunan puskesmas rawat inap di Desa Uloe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone. Foto: Supriadi Ibrahim/SINDOnews
A A A
WATAMPONE - Rencana pembangunan puskesmas rawat inat di Desa Uloe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, terancam gagal. Terkendala lahan pembangunan.

Lahan yang disediakan pemerintah desa setempat ternyata tanpa sepengetahuan ahli waris. Cucu pemilik lahan, Yusran pun memprotes tindakan pemerintah Desa Uloe yang menyerahkan lahan tersebut untuk pembangunan puskesmas.

"Lahan itu milik kakek saya bernama La Sau. Ada pun luas lahan itu mencapai 100 kali 50 meter. Kakek saya dulu menghibahkan tanah itu untuk pembangunan pasar Uloe," bebernya kepada SINDOnews, Selasa (02/07/2019).

Menurutnya, para ahli waris tidak mempersoalkan lahan tersebut selama dimanfaatkan sebagai pasar. Untuk rencana pembangunan puskesmas, tentu pihaknya menolak.

Saat ini, lahan tersebut memang kosong pascapasar dipindahkan ke Kelurahan Unyi.

"Kami sayangkan tiba-tiba pemerintah desa menyerahkan tanah tersebut ke pemerintah daerah untuk dibangun Puskesmas, makanya kami tolak, apalagi di Uloe sudah ada Puskesmas tersendiri," tandas Yusran.

"Dan secara hukum pun, bentuk hibah yang telah diberikan juga gugur, karena pemanfaatan lahan tidak lagi dalam bentuk pasar," lanjut dia.

Lebih lanjut, Yusran mengaku ahli waris diminta berkumpul di kantor desa membahas pembangunan puskesmas di atas lahan tersebut.

Para ahli waris diberi tenggak waktu tiga hari memutuskan. Namun rencana itu pun ditolak.

Kami memang sempat dipanggil kumpul di kantor desa pada 5 Desember 2018 lalu. Ada dari pihak desa, dinas kesehatan dan pihak kami (ahli waris). Mereka meminta supaya kami memberi lahan tersebut untuk dibangun puskemas, tapi waktu itu ada ahli waris tidak hadir, kemudian diberilah waktu selama tiga hari untuk berunding. Dan kami sepakat lahan tersebut tidak memberikan lahan tersebut untuk dijadikan puskesmas," paparnya.

"Dan ternyata saya cek di aset sudah ada pemberian dari desa tanah itu sudah diberikan kepala Desa Uloe kepada Pemkab untuk dikelolah tanpa ada kesempatan dari kami ahli warisnya," lanjut Yusran menambahkan.

Sementara itu, Kepala Desa Uloe, Abdu Rachman saat dikonfirmasi enggan berkomentar lebih jauh.

"Kalau soal ini saya belum bisa berkomentar. Tunggu waktunya saya berkomentar," singkat dia sembari menutup telepon selulernya.
(bds)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4961 seconds (0.1#10.140)