Ismak-Daeng Ical Sepakat Kedepankan Politik Gagasan di Pilwalkot 2020
A
A
A
MAKASSAR - Dua figur bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar tahun 2020, Muhammad Ismak dan Syamsu Rizal MI bertemu di Kafe Mama, jalan Serui Makassar, Jumat (19/7/2019) pagi tadi.
Moch Hasymi Ibrahim yang berada di lokasi, dan merupakan kerabat keduanya, menyampaikan, bahwa pertemuan itu membahas sejumlah hal. Terutama, soal kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Menurut Hasymi Ibrahim, baik Ismak dan Daeng Ical, sapaan Syamsu Rizal, bersepakat untuk bekerja keras mengubah persepsi publik untuk lebih rasional dalam memandang politik pada Pilwalkot Makassar nanti.
"Keduanya memandang penting pertemuan ini untuk mendorong pencegahan politik transaksional dan dalam jangka panjang menjadikan tata kelola Makassar makin terpercaya dan berkemajuan," katanya.
Menurut Amy, sapaan Hasymi, mereka juga berpandangan, bahwa sesungguhnya yang paling mendesak dikerjakan bersama adalah hadirnya gagasan-gagasan perubahan. Pemikiran-pemikiran strategis untuk Makassar.
"Keduanya sepakat untuk mengedepankan pemikiran dan gagasan, impian tentang Makassar masa depan, dan meletakkan proses politik tidak pertama-tama pada politik pragmatis apalagi politik uang," pungkas Ami.
Moch Hasymi Ibrahim yang berada di lokasi, dan merupakan kerabat keduanya, menyampaikan, bahwa pertemuan itu membahas sejumlah hal. Terutama, soal kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Menurut Hasymi Ibrahim, baik Ismak dan Daeng Ical, sapaan Syamsu Rizal, bersepakat untuk bekerja keras mengubah persepsi publik untuk lebih rasional dalam memandang politik pada Pilwalkot Makassar nanti.
"Keduanya memandang penting pertemuan ini untuk mendorong pencegahan politik transaksional dan dalam jangka panjang menjadikan tata kelola Makassar makin terpercaya dan berkemajuan," katanya.
Menurut Amy, sapaan Hasymi, mereka juga berpandangan, bahwa sesungguhnya yang paling mendesak dikerjakan bersama adalah hadirnya gagasan-gagasan perubahan. Pemikiran-pemikiran strategis untuk Makassar.
"Keduanya sepakat untuk mengedepankan pemikiran dan gagasan, impian tentang Makassar masa depan, dan meletakkan proses politik tidak pertama-tama pada politik pragmatis apalagi politik uang," pungkas Ami.
(man)