Accera Kalompoang Satukan Keluarga Raja Gowa dan Pemerintah

Minggu, 11 Agustus 2019 - 19:20 WIB
Accera Kalompoang Satukan Keluarga Raja Gowa dan Pemerintah
Mahkota Kerajaan Gowa saat hendak dibersihkan pada ritual Accera Kalompoang yang digelar digelar di Museum Balla Lompoa, Minggu (11/8/2019). Foto: Istimewa
A A A
SUNGGUMINASA - Tradisi Accera Kalompoang atau pencucian benda-benda pusaka Kerajaan Gowa, kembali digelar di Museum Balla Lompoa, Minggu (11/8/2019).

Tradisi yang dilakukan seusai salat Idul Adha itu telah dua tahun tak dilaksanakan saat kisruh antara Pemkab Gowa dan Keluarga Kerajaan Gowa memanas.

Pelaksanaan Accera Kalompoang ini sepakat dilaksanakan setelah dilakukannya pencabutan laporan di Mabes Polri oleh kedua belah pihak, yakni antara keluarga Kerajaan Gowa dan Pemkab Gowa.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni. Sementara dari keluarga Kerajaan Gowa dalam hal ini terlihat Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang. Selain itu juga dihadiri Keluarga Kerajaan Bone dan Karaeng Polongbangkeng.

Andi Kumala Idjo mewakili keluarga Kerajaan Gowa mengatakan, Accera Kalompoang ini dapat terlaksana dengan baik atas dukungan penuh dari Bupati Gowa dan pihak-pihak lainnya.

"Saya terlebih dahulu menyampaikan kepada keluarga bahwa acara Accera Kalompoang akan kembali dilaksanakan setelah dua tahun tidak terlaksana. Saya optimis ini dilaksanakan dengan aman karena juga didukung langsung Kapolres Gowa," ujarnya.

Ia mengaku, kesalahpahaman antara Kerajaan Gowa dan pemerintah karena memang ada pihak-pihak yang tidak senang melihat persatuan dan kesatuan antara pemerintah daerah dengan keluarga besar kerajaan.

Hanya saja, setelah melihat apresiasi Bupati Gowa kepada keluarga kerajaan maka kita berkomitmen untuk terus maju bersama mendukung pemerintah daerah dalam rangka membangun Kabupaten Gowa yang lebih baik.

"Apa yang telah terjadi sebelum-sebelumnya tidak perlu lagi dipermasalahkan. Karena yang penting saat ini adalah sama-sama bersatu dan mendukung Kabupaten Gowa semakin lebih maju," tegasnya.

Bupati Adnan mengungkapkan, pada kesempatan tersebut sepatutnya kita bersyukur karena dapat kembali melaksanakan ritual Kerjaan Gowa setelah dua tahun berturut-turut tidak terlaksana karena adanya perbedaan antara pemerintah dan kerajaan-kerajaan.

"Kedatangan kita menghadiri dan melihat langsung proses pencucian benda-benda pusaka ini tidak lain karena kita memiliki tujuan dan cita-cita yang sama yakni melihat dan menjaga budaya dan tradisi leluhur," ungkapnya.

Ia menyebutkan, digelarnya ritual Accera Kalompoang membuktikan bahwa tidak ada yang berat dilaksanakan jika itu dilakukan secara bersama-sama.

Digelarnya kembali ritual ini lanjutnya, membuktikan komitmen bersama untuk terus menjaga persatuan. Termasuk pula tradisi para leluhur.

"Saya atas nama pemerintah menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya atas dukungan kita semua baik keluarga kerajaan dan pemerintah makan ritual ini dapat berlangsung dengan sangat baik," ujarnya.

Menurutnya, pelaksanaan Accera Kalompoang ini sepakat dilaksanakan setelah dilakukannya pencabutan laporan di Mabes Polri oleh kedua belah pihak yakni antara keluarga Kerajaan Gowa dan Pemkab Gowa.

"Ini juga tidak terlepas dari dukungan Kapolres Gowa yang ikut membantu. Dalam hal ini membantu memediasi ke jajaran Mabes Polri," terangnya.

Kedepannya diharapkan pemerintah dan kerajaan dapat terus bersama-sama dalam membangun daerah Kabupaten Gowa semakin lebih maju dan berkembang di masa akan datang.

Accera Kalompoang merupakan warisan budaya tak benda yang telah diberikan sertifikat secara resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 10 Oktober 2018.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8828 seconds (0.1#10.140)