Sederet Prestasi Briptu Heidar Hingga Jadi Incaran Kelompok Bersenjata Papua

MAKASSAR - Almarhum Briptu Heidar, personil Satgas Gakkum yang gugur usai diculik dan ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin 12 Agustus 2019 lalu, memiliki segudang prestasi cemerlang.

Tak hanya cerdas, pria kelahiran Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 17 Juli 1995 ini juga dikenalsebagai pribadi yang bertanggung jawab.

Berdasarkan data SINDOnews,anak pasangan Kaharuddin dan Nurhaeda yang berprofesi sebagai petani di kampung halamannya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barruini, menyelesaikan Sekolah Dasar pada tahun 2007, SMP pada tahun 2010, SMA Negeri 1 Serui pada tahun 2013.

Sebelum masuk mengabdi sebagai anggota Polri, Ia sempat melanjutkan pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan Manajemen S1 Tahun 2018. Haedar yang menguasai berbagai bahasa asing termasuk Jerman lulus dan menjalani Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri Tahun 2014 di SPN Jayapura Polda Papua.

Di tahun 2015, anak tunggal dari bapak Kaharuddin dan ibu Nurhaeda ini akhirnya menyelesaikan pendidikan kepolisian dan langsung ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama 2 tahun. Kemudian pada tahun 2017, bergabung di Dit Reskrimum Polda Papua.

"Selama dinas lima tahun almarhum dikenal sebagai sosok personil yang disiplin, ulet dan jujur serta bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani kepada SINDonews, Selasa (13/08/2019).

Berkat kedisiplinannya, kata DickyHaedar pernah mengukir sejumlah prestasi yang mengantarkannya meraih kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga papua dan non papua oleh KKB di tembagapura yaitu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada 11 November 2017 lalu.

"Tidak hanya itu, almarhum juga banyak mendapatkan bintang jasa karena berhasil mengungkap sebanyak 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua," tambahnya.

Sederet prestasi tersebut diantaranya berhasil dalamaksi penggalangan terhadap jaringan Senmu Ilaga bernama Amole dan mendapatkan dua pucuk senjata api (senpi) laras Panjang dan satu pucuk senpi pendek beserta Amunisi pada 3 Mei 2019 lalu.

Haedar jugamembebaskan sandera warga asli Papua dan pendatang oleh KKB Tembagapura di Kampung Banti, Distrik Tembagapura tanggal 11 November 2017. Menangkap Yogor Telenggen anggota KKB Lanny Jaya di Kampung Usir Distrik Mulia Puncak Jaya tanggal 12 Mei 2018.

Selanjutnya menangkap Wuyungga Tabuni anggota KKB Lanny Jaya di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tanggal 1 Agustus 2018.

Haedar selanjutntaberhasil menangkap Damianus Magay Yogi, Jemy Magay Yogi yang merupakan pimpinan KKB Totiyo-paniai. Serta juru bicaranya Jona Wenda Juru Bicara dan satu anggotanya Aloysius Kayame, di Sentani Kabupaten Jayapura tanggal 13 Oktober 2016.

Tak sampai disitu saja, Haedar juga menangkap Paku Wanimbo anggota KKB Yambi di Kampung Trikora, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tanggal 21 Februari 2019. Dan menangkap Bumi Enumbi anggota KKB Yambi tanggal 21 Januari 2019 di Jembatan Kembar Yambi, Kabupaten Puncak Jaya.

Selanjutnya menangkap Wemiles Tuwolom yang juga penyuplai senjata KKB Yambi di Jayapura tanggal 17 Oktober 2018. Dia juga pernah menangkap Longgop Telenggen anggota KKB Yambil di Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya pada 20 Juli 2018.

Atas jasa-jasanya tersebut, Briptu Hedar diusukan dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Polisi Anumerta. Jenazah Almarhum sendiri kini telah dikebumikan di kampung halamannya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulsel.