Penderita HIV/AIDS di Luwu Hampir Tembus 100 Orang, Ada ASN dan Pelajar

Jum'at, 06 September 2019 - 14:17 WIB
Penderita HIV/AIDS di Luwu Hampir Tembus 100 Orang, Ada ASN dan Pelajar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Suharkimin Sumar, mengungkap angka penderita HIV/AIDS di wilayah sudah hampir menembus angka 100 orang, termasuk ada ASN dan pelajar. Foto: SINDOnews/Chaeruddin
A A A
LUWU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu semakin gencar menggelar sosialisasi sekaligus peringatan terkait ancaman bahaya HIV/AIDS. Hal tersebut dilakukan lantaran angka penderita penyakit berbahaya ini semakin meningkat di Kabupaten Luwu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Suharkimin Sumar, mengungkapkan angka penderita HIV/AIDS di wilayahnya sudah mendekati 100-an orang. Parahnya, penyebaran penyakit ini sudah menyerang semua kalangan umur dan pekerja.

"Ada yang berstatus ASN dan pegawai swasta. Ada juga yang masih remaja atau pelajar," kata Suharkimin, Jumat (6/9/2019).

Fenomena itu, Suharkimin menyebut tidak boleh dipandang biasa. Perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan upaya-upaya pencegahan. "Jumlahnya memang sudah cukup banyak, jika diakumulasi penderitanya setiap tahun sudah hampir 100-an orang yang terjangkit HIV/AIDS," terangnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, penderita HIV/AIDS di wilayahnya kebanyakan mengenai kaum pria. Disinyalir penyebaran dan pemicu penyakit ini adalah pola hidup yang tidak sehat dan faktor sosial.

"Jika kita bandingkan, penderitanya kebanyakan pria. Media penyebaran adalah hubungan intim sesama jenis atau kaum gay, selebihnya faktor kehidupan sosial, seks bebas dan karena keturunan dan penyalagunaan obat-obat terlarang," jelas dia.

Terkait kondisi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu berfokus lebih menajamkan program pencegahan dan penyuluhan ke masyarakat, termasuk sekolah-sekolah. Pihaknya juga mendukung langkah pemerintah yang menutup THM yang disinyalir berkontribusi pada perilaku sosial yang tidak sehat.

"Salah satu bentuk pencegahan yang telah dilakukan pemerintah saat ini adalah penutupan THM dan peningkatan penyuluhan bahaya HIV/AIDS ke masyarakat termasuk ke sekolah-sekolah. Ini yang lebih banyak kami lakukan, promosi dan preventif," pungkas dia.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.9080 seconds (0.1#10.140)