Pemakaian Kondom Belum Tentu Aman Tangkal HIV/AIDS

Jum'at, 06 September 2019 - 15:25 WIB
Pemakaian Kondom Belum Tentu Aman Tangkal HIV/AIDS
Pemakaian kondom tidak 100 persen aman untuk menangkal penularan penyakit HIV/AIDS. Foto: Shutterstock
A A A
LUWU - Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Luwu, Sulsel, semakin mengkhawatirkan. Buktinya, angka penderita penyakit mematikan ini terbilang cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu mencatat penderita HIV/AIDS di wilayahnya hampir menembus angka 100-an orang.

Penularan HIV/AIDS salah satunya dipicu hubungan seksual. Nah, anggapan pemakaian kondom dapat mencegah penularan penyakit berbahaya ini ternyata keliru. Penggunaan kondom tidak bisa menggaransi pencegahan penularan karena pori-pori alat kontrosepsi itu lebih besar dibandingkan virus HIV/AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Suharkimin Sumar, mengungkapkan kondom tidak 100 persen aman untuk menangkal penularan HIV/AIDS. Bahkan, kemungkinan penularan virus itu bagi seseorang yang memakai kondom masih terbilang cukup tinggi.

"Menggunakan kondom tidak aman, hanya mampu melindungi diri 30 persen dari penyakit. Seks bebas dengan penderita HIV/AIDS menggunakan kondom, maka 70 persen akan terjangkit," ucap Suharkimin, kepada SINDOnews, Jumat (6/9/2019).

Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu saat ini menaruh atensi besar terhadap upaya mencegah penyebaran HIV/AIDS. Musababnya, angka penderita penyakit ini terus meningkat serta menyasar semua kalangan umur dan pekerja. Bahkan, ada ASN dan pelajar di Kabupaten Luwu yang terkena virus ini.

Fenomena itu, Suharkimin menyebut tidak boleh dipandang biasa. Perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan upaya-upaya pencegahan. "Jumlahnya memang sudah cukup banyak, jika diakumulasi penderitanya setiap tahun sudah hampir 100-an orang yang terjangkit HIV/AIDS," terangnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, penderita HIV/AIDS di wilayahnya kebanyakan mengenai kaum pria. Disinyalir penyebaran dan pemicu penyakit ini adalah pola hidup yang tidak sehat dan faktor sosial serta penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

"Jika kita bandingkan, penderitanya kebanyakan pria. Media penyebaran adalah hubungan intim sesama jenis atau kaum gay, selebihnya faktor kehidupan sosial, seks bebas dan karena keturunan dan penyalahgunaan obat-obat terlarang," pungkas dia.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2852 seconds (0.1#10.140)