Chairul Tanjung Bagi Tips Jadi Pengusaha di UMI

Senin, 09 September 2019 - 16:35 WIB
Chairul Tanjung Bagi Tips Jadi Pengusaha di UMI
Pengusaha ternama Indonesia Chairul Tanjung membagikan tips menjadi pengusaha di depan mahasiswa UMI. Foto: SINDOnews/Marhawanti Sehe
A A A
MAKASSAR - Pengusaha ternama Indonesia, Chairul Tanjung hadir berbagi tips untuk menjadi seorang pengusaha sukses di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar di auditorium Al-Jibra UMI, Senin (9/9/2019).

Pengusaha yang dikenal dengan julukan Anak Singkong ini mengatakan, pencapaiannya saat ini dengan puluhan anak perusahaan di bawah naungan CT Corp tidak serta merta didapatkan dengan mudah. Namun melalui perjalanan panjang.

Kata dia, bisnisnya dimulai sekitar 40 tahun lalu ketika menjadi seorang pengusaha bukanlah sebuah kebanggaan. Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana siapapun bisa menjadi seorang pengusaha dengan mudah hanya bermodalkan gawai dan fasilitas internet.

"Saat ini virus kewirausahaan sudah meyebar ke mana-mana. Mahasiswa sudah menjadi entrepreneur dan wirausaha. Karena sekarang modal FB dan IG sudah bisa jualan. Jadi sekarang eranya menjadi wirausaha sudah lebih mudah dibanding yang dulu," sebut bos CT Corp ini.

Chairul menyebut, siapapun bisa menjadi seorang pengusaha. Syaratnya hanya satu, yakni bisa melihat dan membaca peluang lalu menangkapnya. Karena, banyak orang bisa melihat peluang tapi tidak mampu menangkapnya.

"Kalau tidak ada peluang, kita ciptakan peluang, itulah entrepreneur," katanya.

Selain itu, Chairul menyebut untuk memulai sebuah usaha tidak harus bermodalkan banyak uang. Tapi kata dia, hal terpenting adalah jejaring sosial seperti saudara, teman, konsumen, supplier. Lalu SDM dan baru disusul financial.

"Uang bukan satu-satunya modal, tapi hanya akan membantu mempercepat," tegasnya.

Menurut Chairul, untuk menjadi seorang pengusaha harus mampu berteman dengan kegagalan karena hal itu merupakan bagian dari proses. Sering gagal akan membuat para pengusaha belajar hal-hal yang menyebabkan kegagalan sehingga menambah pengalaman.

"Bagaimana caranya mengolah gagal? Gagal bangun lagi, gagal bangun lagi, gagal bangun lagi sampai bosan. Jadi kita beresin hal yang jadi penyebab gagal. Kegagalan akan bosan ketika kita sudah tahu melalui entrepreneurial learning. Ini adalah sebuah learning proses," katanya.

Hal lain yang perlu menjadi catatan para pengusaha adalah intuisi. Menurut Chairul, intuisi merupakan hal yang rasional yang didasarkan pada pengetahuan, pengalaman dan informasi sehingga dalam mengambil keputusan akan dilakukan dengam cepat.

Lulusan Universitas Indonesia ini juga mengungkapkan untuk menjawab tantangan di era teknologi ini, manusia harus memiliki kemampuan yang tidak dapat tergantikan oleh kemampuan robot, seperti kreativitas, inovasi dan entrepreneur.

"Menjawab tantangan masa depan apa yang harus kita lakukan, kita perlu inovasi, kreativitas dan entrepreneurship. Saya harap di UMI ini, kurikulum harus berdasarkan hal itu, karena hanya kretivitas yang tidak bisa dikalahkan oleh teknologi. Mampu tidak komputer menangkap dan menciptakan peluang? Kita harapkan UMI bukan hanya akreditasi A, tapi juga harus ada inovasi," tutup dia disambut tepuk tangan meriah oleh peserta.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9363 seconds (0.1#10.140)