Polda Sulsel Keluarkan 21.749 Surat Tilang Selama Operasi Patuh

MAKASSAR - Operasi Patuh 2019 telah berakhir pada 11 September lalu, dari data yang dirilis Dirlantas Polda Sulsel. Sedikitnya petugas mengeluarkan 21.749 surat tilang untuk menindak pelanggar baik roda dua maupun roda empat di Sulawesi Selatan.

Kabag Binops Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Suratmin menjelaskan, selain 21.749 penindakan Polres sejajaran Polda Sulsel juga menegur 1.644 pengendara nakal. Dan yang terbanyak mengeluarkan surat tilang yakni Polrestabes Makassar dengan 5.023 pelanggaran dan Polres paling sedikit menjaring pelanggar lalu lintas ialah Polres Sinjai yakni 149 pengendara.

"Sepanjang sebelas hari pelaksanaan Operasi Patuh di Sulsel, kita menjaring hingga puluhan ribu pengendara. Jika kita bandingkan tahun 2018 lalu, hanya 10.842 tilang, sehingga jika kita melihat trendnya ada peningkatan sebesar 100 persen," kata Kabag Binops Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Suratmin, Sabtu (14/9/2019).

Dia mengatakan, ada fokus pelanggaran pada operasi kali ini yakni, melawan arus, tidak mengenakan helm standar dan pengemudi anak di bawah umur. Sehingga hal itu memicu tinggi jumlah yang telah diberikan tindakan berupa tilang.

"Sedangkan jumlah persentase pada kecelakaan lalu lintas tahun 2019 mengalami penurunan drastis hanya 109 perkara. Jika dibandingkan data kecelakaan pada tahun sebelumnya sebanyak 179 perkara dengan trend 38 persen. Hal ini tentu berdampak dari rutinnya pelaksanaan operasi sehingga kita mampu menekan angka kecelakaan," ungkapnya.

Dilanjutkan Suratmin, dampak dari lakalantas itu adalah korban meninggal dunia Dalam 109 lakalantas yang terjadi, masing-masing 21 orang meninggal dunia, 15 orang luka berat dan 121 luka ringan. Dirinya mengklaim operasi kali ini pihaknya berhasil menekan angka korban jiwa yang hanya sebesar 19 persen.

"Untuk korban jiwa kita bisa menurunkan angka dari tahun 2019 sebesar 21 korban jiwa. Sedangkan, pada tahun 2018 sebesar 26 korban jiwa. Sementara dari sisi kerugian material justru mengalami kenaikan 26 persen untuk tahun 2019 sebesar Rp32.0450.000, dibandingkan tahun 2018 Rp253.550.600," jelasnya.

Suratmin menambahkan, jika salah satu yang mendominasi pelanggaran yang ditemukan selama 11 hari pelaksanaan Operasi Patuh 2019, adalah anak dibawah umur.

"Kita menghimbau kepada seluruh orang tua untuk mengontrol anaknya untuk tidak mengendarai sepeda motor. Karena anak dibawah umur itu masih labil, sifat emosionalnya tinggi sehingga untuk mengontrol dirinya sendiri itu kurang maksimal," pungkasnya.

Berikut data Operasi Patuh Polda Sulsel dan Polres jajaran.

1. Ditlanras Polda Sulsel : Tilang 252 orang, Teguran 59 orang.
2. Polrestabes Makassar : Tilang 5.012 orang, Teguran 11 orang.
3. Polres Pelabuhan : Tilang 868 orang, Teguran 59 orang.
4. Polres Gowa : Tilang 1.058 orang, Teguran 9 orang.
5. Polres Maros : Tilang 1.300 orang, Teguran 140 orang.
6. Polres Pangkep : Tilang 808 orang, Teguran tidak ada
7. Polres Barru : Tilang 455 orang, Teguran 32 orang.
8. Polres Parepare : Tilang 450 orang, Teguran 107 orang.
9. Polres Sidrap : Tilang 1.017, Teguran 172 orang.
10. Polres Wajo : Tilang 1.643 orang, Teguran 49 orang.
11. Polres Luwu : Tilang 439 orang, Teguran 66 orang.
12. Polres Palopo : Tilang 388 orang, Teguran 151 orang.
13. Polres Lutra : Tilang 1.726 orang, Teguran 195 orang.
14. Polres Lutim : Tilang 303 orang, Teguran 62 orang.
15. Polres Pinrang : Tilang 1.320 orang, Teguran 96 orang.
16. Polres Enrekang : Tilang 253 orang, Teguran 32 orang.
17. Polres Tator : Tilang 825 orang, Teguran 152 orang.
18. Polres Takalar : Tilang 575 orang, Teguran tidak ada.
19. Polres Jeneponto : Tilang 255 orang, Teguran 40 orang.
20. Polres Bantaeng : Tilang 192 orang, Teguran 12 orang.
21. Polres Bulukumba : Tilang 506 orang, Teguran tidak ada.
22. Polres Selayar : Tilang 170 orang, Teguran 7 orang.
23. Polres Sinjai : Tilang 149 orang, Teguran 12 orang.
24. Polres Bone : Tilang 1.170 orang, Teguran 181 orang.
25 Polres Soppeng : Tilang 615 orang, Teguran tidak ada.