PKK Sulsel Sosialisasi Pengendalian TBC pada Masyarakat

Selasa, 08 Oktober 2019 - 14:04 WIB
PKK Sulsel Sosialisasi Pengendalian TBC pada Masyarakat
Tim Penggerak PKK Sulsel menggelar sosialisasi pengendalian TBC pada masyarakat di Hotel Grand Sayang. Foto: Istimewa.
A A A
MAKASSAR - Tim Penggerak PKK Sulsel bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menyelenggarakan sosialisasi pengendalian tuberculosis (TBC) di Hotel Grand Sayang, Kota Makassar, Selasa (8/10/2019).

Kegiatan yang bertajuk 'Peran PKK dalam Pengendalian Tuberculosis' ini merupakan komitmen TP PKK Sulsel, khususnya Pokja 4 dalam mengentaskan TBC di provinsi ini yang jumlah penderitanya relatif cukup tinggi.

“Jadi memang hari ini kita dari seluruh kabupaten/ kota di Sulsel berkumpul untuk mengadakan kegiatan sosialisasi tentang pengendalian tuberculosis. Karena memang di Indonesia masih tinggi jumlah penderita TBC," kata Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin.

"Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia sebagai penderita TBC terbanyak,” sambung Lies.

Di Sulsel sendiri, Kabupaten Enrekang menjadi salah satu kabupaten dengan angka penderita TBC tertinggi. Menanggapi hal tersebut, PKK Sulsel berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait salah satu jenis penyakit menular ini.

“Khususnya masyarakat Sulsel harus sadar terkait penyakit satu ini. Kalau misalnya batuk atau flu, apalagi yang merasa punya penyakit TBC, dibiasakan untuk memakai masker karena penularannya sangat cepat. Dalam jangkauan satu meter saja bisa langsung kena,” jelas Lies.

Senada dengan Lies, dr. Muh Ilyas selaku dokter spesialis sekaligus dosen fakultas kedokteran Unhas mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit TBC. “TBC itu bukan kutukan, bukan juga penyakit turunan atau genetik, melainkan penyakit yang bisa menular."

"Makanya sangat penting untuk mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Mulai dari edukasi untuk rutin meminum obat, hingga edukasi agar masyarakat tidak takut untuk memeriksakan dirinya ke dokter,” papar Ilyas.

Kurangnya kesadaran penderita TBC untuk rutin mengonsumsi obat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tuberculosis susah diberantas. Tak heran jika di Indonesia setiap 30 detik-nya ada orang yang tertular tubercolosis, dan rata-rata sebanyak 13 orang meninggal karena tubercolosis setiap jam-nya.

Dengan adanya sosialisasi yang diikuti oleh 30 peserta dari kabupaten/ kota ini diharapkan ilmu yang didapat mampu diterapkan langsung ke posyandu-posyandu yang ada di seluruh daerah di Sulsel untuk diberikan edukasi ke masyarakat.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1416 seconds (0.1#10.140)