Tekan Limbah Plastik, Lies Nurdin Ajak Siswa Komitmen Gunakan Tumbler

Jum'at, 01 November 2019 - 17:41 WIB
Tekan Limbah Plastik, Lies Nurdin Ajak Siswa Komitmen Gunakan Tumbler
Ketua TP PKK dan Dekranasda Sulsel Lies F Nurdin mengajak pelajar untuk komitmen memakai tumbler guna menekan limbah plastik. Foto: Istimewa.
A A A
MAKASSAR - Ketua TP PKK dan Dekranasda Sulsel, Lies F Nurdin, tampil sebagai salah satu pembicara pada talkshow bertemakan 'Bahaya Limbah Plastik bagi Lingkungan' di event Sulsel Expo 2019 yang diselenggarakan di Celebes Convention Centre, Kota Makassar, Jumat (1/11/2019).

Di antara ratusan siswa-siswi SMA dan SMK di sekitaran wilayah Makassar, Lies sangat antusias menyampaikan tentang pentingnya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai kepada para generasi muda saat ini.

“Ya jadi kami hari ini berkumpul mensosialisasikan lagi dan lagi tentang bagaimana pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Apalagi anak-anak SMA dan SMK ini mereka harus tahu apa sih dampaknya plastik-plastik ini pada lingkungan kita?,” jelas Lies yang juga merupakan dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS.

Pada kesempatan ini, Lies membagikan ilmu dan informasi-informasi yang ia miliki mengenai pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air dan mikroplastik yang merupakan keahlian dirinya sebagai dosen yang sudah mengabdi selama 32 tahun di Unhas.

Lebih lanjut, Lies mengajak para siswa-siswi yang hadir untuk berkomitmen membawa tumbler ke sekolah dan menyebarkan informasi tentang bahaya plastik sekali pakai kepada keluarga dan rekan-rekan lainnya.

“Ayo semuanya rajin membawa tumbler ke sekolah ya! Yang laki-laki tidak usah malu membawa tumbler ke sekolah. Nanti Insya Allah bapak/ibu kepala sekolah akan menyiapkan dispenser di setiap ruang kelas anak-anakku sekalian,” ungkap Lies.

Tak hanya itu, Lies juga merespons positif ajakan untuk kampanye gerakan memilah sampah dari rumah yang diserukan oleh Azri Rasul selaku perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku.

“Memilah sampah dari rumah sangat bagus dan harusnya memang seperti itu. Pengalaman saya hidup lima tahun di Jepang, kami memilah sampah seperti itu. Sampah rumah tangga itu dikumpul dan baru dikasih keluar seminggu dua kali,” tuturnya.

Gerakan ini merupakan sebuah kegiatan memilah jenis sampah, mulai dari plastik, kaleng, kertas, dan bahan-bahan lainnya. Nantinya, bahan-bahan tersebut dipisahkan antara sampah yang bisa dijadikan bahan-bahan organik dan sisanya akan dibawa ke bank sampah ataupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada.

Dengan adanya gerakan ini, nantinya juga diharapkan bisa mengurangi banyaknya sampah yang masuk ke TPA dan dapat memaksimalkan fungsi TPA.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1542 seconds (0.1#10.140)