Survei LSI, Chaidir-Suhartina Pasangan Terkuat di Pilkada Maros 2020

Minggu, 24 November 2019 - 17:41 WIB
Survei LSI, Chaidir-Suhartina Pasangan Terkuat di Pilkada Maros 2020
Pasangan bakal calon Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam-Suhartina Bohari. Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Pasangan bakal calon Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam-Suhartina Bohari saat ini menjadi pasangan terkuat di Pilkada Maros 2020. Hal ini diketahui berdasarkan survei Citra Publik Indonesia-Lingkar Survey Indonesia (CPI-LSI).

Hasil survei yang dilakukan CPI-LSI pada akhir Oktober lalumenunjukkan bahwa, pasangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari memiliki tingkat elektabilitas tertinggi, jika dibanding simulasi pasangan kandidat lain.

Direktur CPI- LSI Hanggoro DP mengatakan, survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Responden dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 4,8 persen.

"Pilkada 23 September (2020) mendatang tidak lagi diikuti oleh incumbent Bupati Maros, Hatta Rahman karena sudah menjabat selama dua periode. Namun diikuti Wakil Bupati saat ini, A Harmil Mattotorang dan sejumlah tokoh lainnya. Dalam mengukur elektabilitas pasangan, kami menguji dengan berbagai simulasi kombinasi 3 dan 4 pasangan kandidat. Adapun hasilnya merupakan cerminan tingkat elektabilitas saat survei ini dilakukan,” paparnya.

Untuk uji tiga pasangan, hasilnya pasangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari berada di peringkat pertama dengan nilai 39,5 persen. Keduanya mengungguli pasangan A Harmil Mattototang-Havid S Fasha sebesar 21,1 persen, dan Andi Ilham Nadjamuddin-Sahiruddin Malik sebesar 13,9 persen. Sisanya 25,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Dalam simulasi empat pasangan kandidat, Chaidir Syam-Suhartina Bohari juga masih memimpin dari kandidat lainnya. Chaidir-Suhartina unggul dengan angka 38,9 persen, disusul pasangan A Harmil Mattotorang-Havid S Fasha sebesar 20.9 persen.Sementara pasangan Andi Ilham Nadjamuddin-Salman Sanusi dan pasangan Sahiruddin Malik-Nurhasan di peringkat ketiga dan keempat dengan angka 11,6 persen dan 2,7 persen. Sisanya 25,9 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi berikutnya kata dia, tidak jauh berbeda. Pasangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari masih teratas dengan skenario empat pasangan calon.

“Simulasi elektabilitas pasangan kandidat ini dinilai masih dinamis, dikarenakan dua faktor. Pertama, jumlah pemilih yang masih merahasiakan pilihannya atau pemilih yang ragu-ragu dan menunggu kepastian calon kandidat, atau yang kita sebut swing voter masih tinggi, sehingga peluang kandidat memperebutkan suara ini masih tinggi. Kedua, selama 10 bulan mendatang sampai hari-H pilkada, situasi politik masih dinamis, artinya berbagai perubahan situasi masih dimungkinkan terjadi yang berefek pada naik-turunnya elektabilitas kandidat,” bebernya.

Hanggoro menambahkan, adapun alasan memilih kandidat, masih didominasi faktor kepribadian dibandingkan faktor lain. Alasan memilih kandidat selanjutnya adalah isu yang diangkat kandidat dan kesamaan latar belakang dengan pemilih.

Hanggoro menyebut, keunggulan Chaidir-Suhartina dalam survei kali ini bisa menjadi referensi bahwa pasangan ini cukup kuat. Menurutnya, elektabilitas Chaidir-Suhartina menjulang tinggi karena memadukan kandidat yang sama-sama populer di kalangan masyarakat.

“Namun demikian, tantangan para kandidat masih terbuka karena pilkada masih 10 bulan lagi, dan tingkat keterpilihan didominasi alasan personality kandidat, belum berdasarkan program kerja yang ditawarkan,” ujarnya.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3640 seconds (0.1#10.140)