Gara-gara Roket Super Besar, Korea Utara Peringatkan Jepang

Sabtu, 30 November 2019 - 09:15 WIB
Gara-gara Roket Super Besar, Korea Utara Peringatkan Jepang
Korea Utara (Korut) berang dan mengancam balik Menteri Jepang Shinzo Abe lantaran menyebut uji coba peluncur roket ganda Pyongyang sebagai peluncuran rudal balistik. Foto : Ilustrasi/SINDOnews
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) berang dan mengancam balik Menteri Jepang Shinzo Abe lantaran menyebut uji coba peluncur roket ganda Pyongyang sebagai peluncuran rudal balistik.

Sebelumnya Korut menembakkan dua proyektil jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya pada Kamis lalu. Peluncuran proyektil itu adalah tes keempat peluncur multi roket super-besar baru Pyongyang. Pemimpin Korut Kim Jong-un pun mengungkapkan "sangat puas" atas yang uji terbaru itu

Segera setelah itu, Abe mengatakan bahwa peluncuran rudal Korea Utara adalah ancaman bagi Jepang dan komunitas internasional, dan Tokyo akan memantau situasi dengan para mitranya.

"Dapat dikatakan bahwa Abe adalah satu-satunya orang idiot di dunia dan orang paling bodoh yang pernah dikenal dalam sejarah karena ia gagal membedakan rudal dari beberapa sistem peluncuran roket sembari melihat laporan yang disertai foto," tulis kantor berita Korut, KCNA, mengutip pernyataan Wakil Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Korea Utara urusan Jepang.

"Abe dapat melihat apa rudal balistik yang sebenarnya di masa depan yang tidak jauh dan di bawah hidungnya. Abe tidak lain adalah orang idiot yang sempurna dan kurcaci politik tanpa paralel di dunia," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/11/2019).

Resolusi Dewan Keamanan AS melarang Korut menembakkan rudal balistik dan menggunakan teknologi semacam itu, namun Korut menolak larangan dan menganggapnya sebagai pelanggaran atas haknya untuk membela diri.

Pada awal November, Pyongyang mengkritik perdana menteri Jepang setelah Tokyo mengatakan tes "peluncur roket ganda super besar" Korut pada 31 Oktober kemungkinan adalah rudal balistik yang melanggar sanksi AS.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3369 seconds (0.1#10.140)