Atlet Jetski Soroti Limbah Plastik, Uji Nurdin: Kondisi Laut Makin Parah

Rabu, 18 Desember 2019 - 23:17 WIB
Atlet Jetski Soroti Limbah Plastik, Uji Nurdin: Kondisi Laut Makin Parah
Atlet jetski Makassar, M Fathul Fauzi Nurdin menyoroti banyaknya sampah plastik di laut. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Atlet jetski dari Makassar, M Fathul Fauzi Nurdin menyoroti kondisi laut Makassar yang memprihatinkan. Hal ini semakin diperparah dengan banyaknya sampah plastik bertebaran di lautan.

"Saya sebagai salah satu atlet jetski dan pecinta laut saya sudah lihat pencemaran sampah plastik di laut. Dulu belum pernah separah ini. Sekarang sudah sampai pulau terluar banyak sampah plastik," keluh pria yang akrab disapa Uji kepada SINDOnews, Rabu (18/12/2019).

Menurut dia, pencemaran sampah plastik di laut tidak hanya mengganggu keindahan pemandangan laut. Lebih jauh dari itu, bisa mengganggu ekosistem dan kehidupan makhluk laut.

Uji pun meminta, pihak Pemerintah Kota Makassar bisa serius dalam mengatasi limbah plastik di lingkungan masyarakat. Prosesnya diakui agak sulit, meski begitu penggunaannya bisa ditekan dan dikendalikan.

Apalagi menyusul terbitnya Peraturan Wali Kota (Perwali) Makassar Nomor 70/2019 tentang Pengendalian Penggunaan Kantong Plastik. Regulasi ini diharapkan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mencegah adanya timbulan sampah plastik yang bisa merusak lingkungan.

"Saya sangat setuju dan mengapresiasi dengan adanya kebijakan ini. Regulasi ini menjadi dasar dengan maksud tidak lain mengurangi peredaran sampah plastik," tambah dia.

Putra dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ini pun, mengajak masyarakat ikut serta memerangi sampah plastik. Langkahnya dimulai dari diri sendiri, dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Dan membuang sampah pada tempatnya.

"Mau bagaimanapun, semuanya harus dimulai dari diri sendiri. Percuma ada peraturan, kebijakan, kalau diri sendiri tidak sadar, ya sama saja. Makanya penggunaan plastik harus ditekan, karena sampah plastik ini butuh waktu ratusan tahun untuk diurai," tukas Uji.

Dia mencontohkan, penggunaan botol minuman yang selama ini memakai kemasan plastik sekali pakai, bisa diganti dengan penggunaan tumbler. Termasuk kantong plastik belanjaan, bisa diganti dan memakai totebag.

"Saya pribadi dan keluarga sudah pakai tumbler. Kemasan botol sekali pakai tidak digunakan lagi. Ini karena kita prihatin dengan sampah plastik. Jadi minta tolong saya berpesan kepada teman-teman di Kota Makassar, kita harus sadar diri dalam menggunakan plastik," harap Uji.

Sementara Eric Horas yang juga atlet jetski Makassar turut prihatin melihat kondisi timbulan sampah di Kota Makassar. Menurutnya, pengelolaan sampah di Makassar belum maksimal. Penanganan limbah di laut pun seperti itu.

"Kalau dilihat sih memang masih lemah pengelolaan sampah di Makassar. Semisal di TPA itu masih limbah terus menumpuk, bukan malah berkurang. Terus sampah plastik di Losari, utamanya, perlu dibersihkan berkala," tutur Eric.

Wakil Ketua DPRD Kota Makassar inipun meminta agar Pemkot Makassar bisa segera menghadirkan teknologi daur ulang atau pengelolaan sampah.

"Kalau kita lihat di TPA limbah sampah plastik masih bergunung-gunung. Pemerintah kota harus berpikir untuk daur ulang atau pengelolaannya. Menurut saya kalaupun ada aturan pemerintah tentang pengendalian plastik, paling tidak bisa mengurangilah. Tapi ini lebih ke kesadaran masyarakat sebenarnya," papar Eric.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.4453 seconds (0.1#10.140)