Polres Bone Gencar Patroli Perairan Cegah Kejahatan di Laut

Jum'at, 20 Desember 2019 - 16:04 WIB
Polres Bone Gencar Patroli Perairan Cegah Kejahatan di Laut
Satpolair Polres Bone menggencarkan patroli perairan guna mencegah kejahatan di laut. Foto/Istimewa
A A A
BONE - Satuan Polair Polres Bone menggencarkan patroli perairan menjelang akhir tahun 2019. Langkah itu dilakukan guna mencegah terjadinya tindak pidana atau kejahatan di laut. Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk mengimbau ABK, nakhoda kapal dan nelayan agar lebih waspada karena sudah mulai memasuki musim hujan.

Teranyar, Satpolair Polair Bone menggelar patroli perairan di Teluk Bone, hari ini, Jumat (20/12/2019). Selain wilayah perairan yang dianggap rawan terjadinya tindak pidana, setiap kapal yang sedang lego jangkar tidak luput dari pemeriksaan aparat kepolisian.

Kaur Bin Ops Satpolair Polres Bone, Ipda Arinal, yang memimpin patroli memberikan imbauan kamtibmas kepada ABK, nahkoda kapal dan nelayan agar tidak menggunakan alat tangkap ikan yang dilarang. Termasuk cara menangkap ikan tidak boleh dengan cara ilegal.

“Sebelum berlayar, perhatikan kelengkapan di atas kapal dan alat keselamatan selama berlayar, apakah masih layak pakai atau berfungsi dengan baik serta," imbau Arinal, dilansir dari laman resmi Polda Sulsel, Jumat (20/12/2019).

"Apabila melihat atau mengetahuai ada terjadi tindak pidana di perairan ataupun terjadi laka laut agar segera menghubungi petugas Satpolair,” sambung Arinal.

Kehadiran Satpolair Polres Bone mendapat respons positif dari ABK dan nahkoda kapal tersebut karena dapat memberikan rasa aman selama melaksanakan aktivitasnya di laut.

Selain meningkatkan pengawasan, Satpolair juga melakukan Polmas (Polisi Masyarakat) perairan kepada para nelayan dan ABK yang ditemukan di laut. Mereka diimbau senantiasa mengutamakan keselamatan pada saat melaut. Caranya, melengkapi kelengkapan di atas kapal seperti dokumen dan terus mengingatkan untuk tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara ilegal serta senantiasa menjaga ekosistem dan biota laut.

Di antara kejahatan laut yang paling sering terjadi adalah penggunaan bom ikan oleh para nelayan. Padahal penggunaan bom dan racun untuk menangkap ikan laut selain mengancam nyawa manusia, juga menyebabkan kerusakan terumbu karang. Tak cuma itu, juga bisa mendatangkan kerugian lingkungan hidup yang lebih besar dibandingkan dampak ilegal logging.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9023 seconds (0.1#10.140)