Konflik AS-Iran Tidak Pengaruhi Perdagangan Sulsel

Kamis, 09 Januari 2020 - 13:29 WIB
Konflik AS-Iran Tidak Pengaruhi Perdagangan Sulsel
Konflik AS-Iran diprediksi tidak mempengaruhi perdagangan atau aktivitas ekspor-impor Sulsel. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang terus memburuk dan berujung pada konflik membuat sejumlah daerah was-was. Bila eskalasinya terus membesar dan memicu perang, sejumlah daerah khawatir akan berpengaruh pada hubungan perdagangan maupun perekonomian.

Khusus di Sulsel, konflik AS-Iran diprediksi tidak akan berdampak besar terhadap kondisi perdagangan atau aktivitas ekspor dan impor Sulsel dengan kedua negara tersebut. Hal itu diutarakan oleh Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah.

"Konflik Iran dan Amerika, kita jalan aja, nggak ada masalah," kata Hadi di Makassar.

Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Sulsel, tercatat Sulsel belum melakukan ekspor komoditas ke Iran. Sedangkan impor dari Iran ke Sulsel hanya berupa satu komoditas yakni kurma sebesar 15,830 MT dan terakhir dilakukan pada tahun 2018 lalu.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sulsel, Arief R Pebettien, di kesempatan yang sama, berpendapat konflik antara Iran dan AS akan menghambat Sulsel memperluas jaringan ekspor.

"Terkait adanya konflik Amerika dan Iran setidaknya akan menjadi salah satu hambatan para pelaku ekspor yang ada di Sulsel untuk mengembangkan destinasi untuk ekspor," jelas Arief.

Meski demikian, menurut Arief, konflik yang terjadi antara kedua negara tersebut tidak akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap Sulsel, karena selama ini belum terjadi hubungan perdagangan langsung antara Iran dan Sulsel.

Kondisi tersebut berbeda jika dilihat dari Indonesia secara keseluruhan. Arief menilai hubungan panas antara Iran dan Amerika bisa berimbas terhadap Indonesia. "Sulsel tidak ada dampaknya, karena tidak ada hubungan ekspor langsung, tapi kalau khusus Indonesia pasti berimbas," urainya.

Arief memprediksi jika konflik kedua negara tersebut semakin memanas, tidak hanya akan mempengaruhi Indonesia saja tapi juga negara-negara lain. Hal ini karena Iran merupakan salah satu eksportir minyak terbesar dunia, sedangkan Indonesia adalah importir minyak.

"Bukan hanya Indonesia tapi seluruh negara yang berhubungan dengan Iran maupun Amerika pasti kena imbasnya, yang paling utama adalah akan terlihat lonjakan harga minyak dunia itu sudah pasti. Dengan harga minyak naik, mau tidak mau akan membuat nilai perdagangan terutama ekspor itu akan berdampak juga," jelas Arief.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7918 seconds (0.1#10.140)