Keren! Politani Pangkep Kampus Dikti Pertama di Sulsel yang Punya Simulator Kapal

Senin, 13 Januari 2020 - 13:24 WIB
Keren! Politani Pangkep Kampus Dikti Pertama di Sulsel yang Punya Simulator Kapal
Brigde simulator, simulator ruang kendali yang dimiliki Politani Pangkep. Foto : Humas Politani/Doc
A A A
MAKASSAR - Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Pangkajene Kepulauan (Pangkep) terus meningkatkan fasilitas guna mendongkrak kompetensi mahasiswa. Fasilitas teranyar, kampus ini mendapatkan bantuan enam simulator kapal alias ship simulator senilai Rp9.5 miliar. Fasilitas ini melengkapi dua kapal latih yang sudah ada.

Pembantu Direktur Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Politani Pangkep, Dr. Nur Rahmawaty Arma, mengungkapkan di Sulsel hanya ada dua perguruan tinggi yang mempunyai simulator kapal. Namun, untuk kampus di bawah Kemendikbud-dulu Kemenristekdikti, Politani Pangkep merupakan satu-satunya di Sulsel yang mempunyai alat canggih tersebut.

"Memasuki 2020 ini, fasilitas Politani Pangkep semakin lengkap. Saat ini sudah ada enam simulator kapal melengkapi dua kapal latih yang terlebih dulu ada," kata Rahmawati, di sela kegiatan Pelatihan Kehumasan Politani Pangkep di Kota Makassar, Minggu (12/01/2020).

Selain Politani Pangkep, kampus di Sulsel yang mempunyai fasilitas simulator kapal memang hanya Politeknik Ilmu Pelayaran. Namun, Politeknik Ilmu Pelayaran bukanlah perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kemendibud/Kemenristekdikti, melainkan di bawah komando Kementerian Perhubungan.

Politani Pangkep tidak main-main dalam pengadaan simulator kapal. Tidak tanggung-tanggung, kampus yang terletak di wilayah Mandalle itu bahkan mendatangkan trainer atau pelatih khusus. Bukan dari Indonesia, melainkan dari Ukraina yang memang sudah berpengalaman terkait simulator kapal.

Rahmawati melanjutkan keberadaan simulator kapal ini merupakan bantuan hibah dari Asian Development Bank (ADB). Proposal Politani Pangkep terpilih dan berhasil mengalahkan sejumlah kampus lainnya. Anggaran pengadaan simulator pun cukup besar mencapai Rp3,5 miliar per unit.

Menurut Rahmawati, keberadaan simulator kapal ini sangat mendukung upaya pengembangan kompetensi mahasiswa. Salah satu simulator tersebut berupa bridge simulator yaitu simulasi ruang kendali kapal. Simulator kapal ini bak laboratorium yang digunakan mahasiswa untuk melatih kemampuan menakhodai maupun menavigasi kapal. Toh, pengalaman di simulator kapal mirip dengan kapal latih asli.

"Tujuan pengadaan alat simulator ini adalah untuk melatih mahasiswa terbiasa dengan keadaan kapal sesungguhnya. Selain itu, keberadaan simulator ini bisa mengurangi *biaya operasional untuk pelatihan dan penilaian kemampuan mahasiswa di atas kapal, juga meningkatkan keamanan dan efisiensi maritim dengan mendukung mahasiswa sebagai calon pelaut untuk bekerja dengan lebih banyak pengetahuan dan kemampuan*, serta menghindari kecelakaan atau zero accident selama praktikum membawa kapal latih asli," pungkasnya.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8404 seconds (0.1#10.140)