Sulsel Siapkan Anggaran Rp18 Miliar untuk Kembalikan Kejayaan Sutera

MAKASSAR - Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran Rp18 miliar untuk mengembalikan kejayaan kain sutera asal daerah ini. Anggaran itu dialokasikan untuk mengembangkan sentra produksi sutera, termasuk digunakan pada seluruh proses pembuatan sutera. Mulai dari budi daya ulat sutera, pembuatan kokon, pemintalan benang, desain, quality kontrol, pengembangan tenaga ahli hingga proses pemasaran.

Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil, menjelaskan khusus untuk produksi sutera, instansinya mengalokasikan anggaran Rp11,6 miliar. Sisanya akan disiapkan oleh Dinas Kehutanan Sulsel yang juga berkaitan dengan upaya mengembalikan kejayaan sutera daerah ini.

Ahmadi menjelaskan anggaran sebesar Rp11,6 miliar di Dinas Perindustrian akan digunakan untuk membangun rumah produksi di Kabupaten Wajo dan Soppeng. Rumah produksi ini akan dilengkapi mesin pemintal, pengembangan SDM hingga pembangunan rumah kokon.

Selain melakukan penguatan hilir, Pemprov Sulsel juga fokus pada hulu industri sutera melalui Dinas Kehutanan. Mulai dari penanaman murbei, rumah ulat, hingga pengadaan traktor dan sumur bor untuk menjamin ketersediaan kokon.

“Kita bisa menghasilkan sutera dengan benang yang kita hasilkan sendiri. Jadi diyakini, 2020 kita tidak lagi impor benang,” ungkap Ahmadi, dilansir dari laman Pemprov Sulsel, Sabtu (18/1/2020).

Menurut Ahmadi, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng menjadi dua daerah yang akan menjadi fokus sentra pengembangan sutera di Sulsel. “Mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel merupakan salah satu program prioritas Gubernur Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman,” ungkapnya.

Untuk itu, Ahmadi meyakini upaya mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel dengan fokus pada pengembangan mulai dari hulu ke hilir dapat berhasil.