Tuntut Dirut Mundur, 500 Karyawan PT PKM Mogok Kerja

Selasa, 28 Januari 2020 - 17:25 WIB
Tuntut Dirut Mundur, 500 Karyawan PT PKM Mogok Kerja
Aktivitas anak perusahaan PT Semen Tonasa yaitu PT Prima Karya Manunggal (PKM) lumpuh, Selasa (28/01/2020). Foto : SINDOnews/Muhammad Subhan
A A A
PANGKEP - Aktivitas anak perusahaan PT Semen Tonasa yaitu PT Prima Karya Manunggal (PKM) lumpuh, Selasa (28/01/2020). Lima ratusan karyawan perusahaan yang berpusat di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene ini mogok kerja dan menuntut Direktur Utama PKM, Didit Ade Prasetyo mundur dari jabatannya.

Para karyawan menempel sejumlah pamflet yang berisi protes atas berbagai kebijakan Didit yang dinilai tak berpihak pada mereka. Mereka memilih berkumpul dan mengobrol dibeberapa lokasi dalam perusahaan.

Koordinator aksi mogok kerja karyawan PT PKM, Arfan Tualle mengatakan, seluruh karyawan sudah tak tahan dengan perilaku Didit yang otoriter dan arogan hingga membuat karyawan sangat tertekan bekerja. Hal itu, kata Arfan berdampak pada omset dan laba perusahaan.

“Turunkan direksi PKM, kami tolak Didit sebagai Dirut PKM. Perlakuan seorang pemimpin yang sangat kasar, dan tidak mendidik. Seolah-olah berlaga preman,” ujar Arfan kepada SINDOnews.

Salahsatu tindakan Didit yang dinilai otoriter yaitu melakukan kegiatan pengadaan tanpa mekanisme tender dan tanpa evaluasi harga. Arfan menyebutkan Didit menjalankan perusahaan seperti perusahaan pribadinya.

Sementara itu Didit yang juga hadir di kantor pusat PKM, memilih tak menemui para karyawan. Ia sejak pagi hingga siang menggelar rapat bersama para direksi PKM dan sejumlah tokoh masyarakat. Tuntutan karyawan tak dibahas, Didit lebih banyak curhat tentang kedekatannya dengan sejumlah petinggi TNI dan Polri.

Direktur utama PT Semen Tonasa, Subhan yang dikonfirmasi soal tuntutan para karyawan juga tak menjawab pertanyaan wartawan melalui pesan singkat. Sementara itu, salah seorang Humas PT Semen Tonasa mengatakan belum bisa memberi pernyataan atas kisruh di PT PKM.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7567 seconds (0.1#10.140)