Siswi SMA di Makassar Pura-pura Jadi Korban Penculikan

Rabu, 29 Januari 2020 - 18:42 WIB
Siswi SMA di Makassar Pura-pura Jadi Korban Penculikan
IPS, siswi SMA di Makassar yang merekayasa kasus penculikan. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Sebuah video yang memperlihatkan gadis perempuan mengaku menjadi korban penculikan beredar di grup media sosial di Makassar. Video itu terpantau ramai beredar hari ini, Rabu (29/1/2020).

Di video tersebut memperlihatkan IPS, 16 tahun, siswi SMA di Makassar tengah menceritakan peristiwa penculikan yang telah dia alami. Kejadian dalam video terjadi pada Selasa (28/1/2020) malam, saat ia ditemukan oleh seorang driver ojek online.

Selain video, ada juga tangkapan layar percakapan antara IPS dengan ayahnya soal kejadian penculikan yang menimpanya. Percakapan itu terjadi sebelum IPS ditemukan oleh driver ojek online.

Di dalam tangkapan layar yang ikut tersebar bersama video tadi, IPS terlihat meminta tolong kepada ayahnya. Dia mengaku berada di dalam mobil di sebuah hutan yang tidak ia tahu lokasinya. Di luar mobil, IPS menyebut ada empat orang lelaki penculik.

IPS dalam percakapan dengan ayahnya mengaku sempat mendengarkan percakapan empat lelaki tadi, bahwa bola matanya akan dicungkil dan mayatnya akan dibuang ke laut. Ia lalu meminta ayahnya menjemputnya, tanpa mengirim lokasi keberadaannya.

Belakangan, IPS diketahui mengarang cerita tersebut. Ia pura-pura diculik. Drama yang dilakukan IPS terbongkar saat menjalani pemeriksaan di Polrestabes Makassar. Penyidik menemukan keganjilan dalam keterangan yang diberikan IPS.

Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Eka Bayu Budhiawan mengatakan, saat diinterogasi IPS banyak memberikan keterangan yang janggal. Keterangan awal, IPS baru pulang dari sekolahnya di kompleks Hartaco Indah, Kecamatan Tamalate.

"Dia itu pulang sekolah habis itu jalan kaki ke poros Malino. Sampai situ mampir ke masjid sampai mau ditutup terus ditemukan lah sama driver ojek. Dibilanglah kalau habis diculik. Sekolahnya di daerah Hartaco Malengkeri itu," bebernya.

Dari keterangan IPS, kata Bayu dia ingin ke rumah temannya di Kabupaten Gowa.

"Katanya jalan kaki. Dia (IPS) bilang ngechat temannya mau ke rumahnya temannya itu (di Gowa). Tapi saya tanya temannya gak ada ngechat begitu, waktu kami datangi rumah yang di maksud," ungkapnya.

Lalu keganjilan lain kata Bayu, ketika chat dengan ayahnya yang tidak lagi dibalasnya. IPS berdalih handphonenya diambil oleh si penculik. Padahal oleh petugas handphone tersebut ditemukan tersimpan di dalam tas IPS.

"Padahal hapenya ada disimpan di tasnya. Motifnya, cari perhatian, sering dimarahin orang tua, permasalahan keluarga lah. Pekerjaan ayah Driver ojek online, ibunya ibu rumah tangga. Sudah jelas rekayasa, dia (IPS) mengakui itu," ujar Bayu.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2953 seconds (0.1#10.140)