Bencana Alam Membuat Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat

Kamis, 06 Februari 2020 - 11:09 WIB
Bencana Alam Membuat Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat
Banjir menjadi salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi Sulsel. Foto: SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis data pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2019. Tercatat, perekonomian Sulsel tumbuh melambat pada tahun 2019 yakni hanya sebesar 6,92 persen jika dibandingkan tahun 2018 lalu yang tumbuh 7,06 persen.

Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, perlambatan ekonomi Sulsel dipicu oleh melambatnya pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai penopang utama perekonomian Sulsel yakni hanya tumbuh 2,80 persen saja di tahun 2019.

Padahal di tahun 2018 lalu lapangan usaha ini tumbuh 5,27 persen. Menurut Yos, penyebab terjadinya perlambatan di sektor ini adalah banjir yang melanda 13 kabupaten dan kota di Sulsel di awal tahun 2019 sehingga 13 ribu hektar terganggu.

Selain banjir, musim kemarau panjang juga melanda Sulsel di akhir tahun 2019 sehingga mengakibatkan kekeringan yang juga berdampak terhadap produksi hasil pertanian. Utamanya padi yang mengalami kekuarangan luas panen hingga 15 persen.

Penyebab lain perlambatan ekonomi Sulsel di tahun 2019 adalah melambatnya pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebagai penggerak ekonomi Sulsel.

Sektor ini memiliki kontribusi sebesar 14,80 persen terhadap PDRB Sulsel dan tertinggi kedua setelah pertanian, kehutanan dan perikanan. Melambatnya lapangan usaha ini memberikan pengaruh cukup besar terhadap ekonomi Sulsel. Di mana pada tahun 2018, lapangan usaha perdagangan tumbuh 11,57 persen dan pada tahun 2019 hanya tumbuh 9,15 persen saja.

"Ekonomi Sulsel tahun 2019 tumbuh 6,92 persen lebih tinggi dari nasional yang hanya 5,02 persen. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2018 terjadi perlambatan dari 7,06 persen. Penyebab utamanya adalah kondisi alam yang mempengaruhi sektor pertanian sebagai motor penggerak utama ekonomi Sulsel," sebut Yos.

Tercatat, PDRB Sulsel tahun 2019 adalah senilai Rp504,75 triliun, meski mengalami perlambatan pertumbuhan tapi angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2018 yang hanya mencapai Rp462 triliun.

Lebih lanjut, Yos mengatakan lapangan usaha yang bersinar dan tumbuh menggembirakan di tahun 2019 adalah konstruksi yakni menjadi 8,92 persen dari tahun 2018 yang hanya tumbuh 8,55 persen. Konstruksi juga menjadi sektor penopang PDRB Sulsel dengan kontribusi sebesar 14,18 persen.

Sektor lainnya adalah industri pengolahan yang tumbuh 9,91 persen pada tahun 2019 dari 0,94 persen pada tahun 2018. Lapangan usaha ini juga menjadi penopang ekonomi atau PDRB Sulsel dengan kontribusi sebesar 13,16 persen.

"Struktur PDRB atau ekonomi Sulsel digerakkan oleh pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan, konstruksi dan industri pengolahan. Artinya jika terjadi apa-apa dengan sektor ini misal banjir atau kekeringan akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi," jelas Yos.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9754 seconds (0.1#10.140)