Mayat Tanpa Busana Gegerkan Penghuni Asrama Sekolah Islam Athirah

Senin, 10 Februari 2020 - 19:24 WIB
Mayat Tanpa Busana Gegerkan Penghuni Asrama Sekolah Islam Athirah
Penemuan mayat tanpa busana menggegerkan penghuni asrama Sekolah Islam Athirah di Jalan Nipa-nipa, Kota Makassar. Foto/SINDOnews/Faisal Mustafa
A A A
MAKASSAR - Penemuan mayat pria tanpa busana membuat geger penghuni asrama putra Sekolah Islam Athirah (Athirah Islamic Boarding School), Jalan Nipa-nipa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Senin (10/2/2020) sore. Belakangan identitas mayat diketahui bernama Suriadi (38), teknisi di asrama tersebut.

Kapolsek Manggala, Kompol Hasniati, penemuan mayat itu bermula dari laporan sekuriti yang mencium ada bau menyengat dari lantai empat, tepatnya kamar 416. Bersama polisi yang datang, sekuriti lantas mendobrak pintu dan mendapati sesosok mayat yang sudah membusuk.

"Kondisi awal itu kamar terkunci, sekuriti kemudian memanggil Bhinmas Aipda Sulkifli untuk sama mendobrak pintu kamar. Di situ ditemukan sosok mayat, kondisinya tengkurap tanpa mengenakan busana," kata Hasniati kepada SINDOnews, Senin (10/2/2020).

Menjelang waktu Magrib, Tim Inafis Polrestabes Makassar menyusul Tim Dokpol Polda Sulsel datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Di dalam kamar, petugas menemukan beberapa handphone rusak yang diduga tengah diperbaiki almarhum serta dompet dan handphone milik Suriadi.

Berdasarkan hasil pemeriksaa, Hasniati menyebut Tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum. Suriadi sendiri diduga sudah meninggal dunia sejak dua sampai tiga hari lalu. "Sudah pada tahap pembusukan lanjutan," ujar dia.

Saat ini jenazah Suriadi sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan. "Tadi sudah ada keluarganya, adiknya. Orang tuanya itu tinggal di Toddopuli kemudian anaknya tinggal di Pinrang. Otopsi nanti kita koordinasikan dengan pihak keluarga dulu," pungkasnya.

Kanit Reskrim Polsek Manggala, Iptu Syamsuddin, menambahkan pihaknya bakal menyelidiki penyebab kematian teknisi sekolah elite tersebut. "Untuk saksi-saksi akan kita panggil dari beberapa pihak terkait termasuk keluarga. Tapi kita tunggu dulu hasil pemeriksaan medis," ucapnya.

Salah satu sekuriti asrama, Awal (46), menyebut selama ini Suriadi dikenal baik dan pandai bergaul. "Kalau sakitnya saya tidak tahu, terakhir dilihat hari Jumat. Setelah itu tidak pernah. Sudah tiga tahun kerja, dia sendiri tinggal di kamarnya," tandasnya.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7219 seconds (0.1#10.140)