Masalah Pak Ogah di Makassar Butuh Penanganan Serius

Selasa, 11 Februari 2020 - 23:38 WIB
Masalah Pak Ogah di Makassar Butuh Penanganan Serius
Seorang pak ogah saat beraksi di ruas jalan di Makassar. Foto: Sindonews/dok
A A A
MAKASSAR - Penangan keberadaan pak ogah atau juru lalu lintas liar butuh perhatian serius. Keberadaannya sudah sangat meresahkan para pengguna jalan lantaran kerap membuat macet.

Sinetgitas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar diperkuat. Tim terpadu telah dibentuk dengan melibatkan instansi terkait seperti Satpol PP dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar.

Kepala Dishub Kota Makassar, Mario Said menyampaikan, persoalan pak ogah memang cukup kompleks lantaran keberadaannya sulit diatasi. Ditindak hari ini, kata dia, besok kembali turun ke jalan mengatur lalu lintas. Perlu penanganan serius dari semua pihak.

"Saran Kepala Dinas Perhubungan Sulsel akan dibuatkan sebuah perwali (untuk tertibkan pak ogah). Itu yang kita akan coba minta tanggapan bagian hukum dahulu," kata Mario.

Selain itu, lanjut Mario, keberadaan tim terpadu diharapkan bisa memperkuat penindakan di lapangan. Sehingga tidak ada lagi pak ogah yang kembali beraktivitas usai dijaring. Harus ada pembinaan lebih lanjut.

"Saya kira senergitas yang paling utama dalam mengatasi permasalahan ini. Jadi nanti setelah diamankan, diserahkan ke Dinas Sosial untuk dibina dan diberdayakan," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Samsibar menilai pembentukan tim terpadu merupakan langkah awal untuk mencari solusi secara bersama-sama. Sebab menurut dia persoalan ini harus segera diselesaikan.

Kata dia, selama ini pemkot telah melakukan berbagai upaya untuk menertibkan pak ogah. Namun faktanya, mereka selalu punya cara tersendiri untuk mengelabui petugas. Jika lengah mereka kembali beraksi turun menjadi pengatur lalu lintas ilegal disetiap u-turn.

"Ini sudah dijalankan tapi harus kita perkuat lagi, karena sebenarnya kalau anggota ada disetiap u-turn pak ogahnya hilang, tapi kalau kita tidak ada mereka kembali beraktivitas," terangnya.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0809 seconds (0.1#10.140)