Oknum BPR Citramas di Pangkep Diduga Gelapkan Pembayaran Kredit

Selasa, 18 Februari 2020 - 19:39 WIB
Oknum BPR Citramas di Pangkep Diduga Gelapkan Pembayaran Kredit
Ilustrasi. Foto: SINDOnews
A A A
PANGKEP - Seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di pulau terluar Kabupaten Pangkep bernama Sultan, meradang. Cicilan kreditnya selama sembilan bulan dianggap tidak terbayar, padahal setiap bulan gajinya selalu terpotong.

Kepada wartawan, Sultan, yang merupakan staf Kecamatan Liukang Kalmas mengaku, dalam beberapa hari terakhir ia mondar-mandir ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Citramas Pangkep untuk mengklarifikasi tagihan kreditnya.

Setiap bulan, ia membayar angsuran sebesar Rp2.169.000 dengan sistem pembayaran yang aneh, karena ATM yang digunakan Sultan menerima gaji, dipegang oleh pihak BPR Citramas sebagai jaminan.

Setiap bulan pihak BPR Citramas sendiri yang menarik uang sesuai jumlah tagihan dari ATM milik Sultan. Ia menduga, oknum penagih dari pihak BPR Citramas menggelapkan uang tersebut.

"ATM gaji saya dipegang oleh seorang petugas BPR, alasannya karena saya jauh di pulau. Makanya setiap bulan dia sendiri yang ambil angsurannya pakai ATM ku," ucap Sultan.

Sultan mengaku tak sendiri, dua orang kawannya yang juga tugas di pulau bernasib sama. Ia merasa tak pernah menunggak sebab setiap bulan ia mendapati sisa gajinya yang sudah diambil oleh petugas BPR Citramas yang berinisial N tersebut.

"Saya juga sudah print rekening koran dari ATM pembayaran gaji, di situ juga terbaca setiap bulan uangku terpotong Rp2 juta lebih. Sementara di rekening koran BPR tak ada pembayaran," ujarnya.

Ia mengatakan sudah beberapa kali ke kantor BPR Citramas untuk bertemu dengan N, namun dengan beragam alasan N tak pernah datang.

Sementara itu, Komisaris Utama BPR Citramas, Effendy Kasmin yang menerima laporan Sultan tersebut berjanji akan segera membicarakan hal itu kepada direktur BPR Citramas. Soal N, ia menerima laporan jika yang bersangkutan sudah tidak pernah masuk kerja sejak bulan lalu.

"Saya akan bicarakan sama direksi kenapa ada seperti ini. Apakah penagihnya yang belum setor atau seperti apa," ujarnya.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6033 seconds (0.1#10.140)