Seorang Santri Mengaku Dipukul Tengah Malam Pakai Samurai

Jum'at, 21 Februari 2020 - 16:24 WIB
Seorang Santri Mengaku Dipukul Tengah Malam Pakai Samurai
Santri AS (baju hitam) bersama keluarganya saat melaporkan aksi pemukulan oleh operator pesantren ke aparat kepolisian. Foto: SINDOnews/Eky Hendrawan.
A A A
BULUKUMBA - Seorang operator Pondok Pesantren Wahdah Islamiyah berinisial AB harus berurusan dengan aparat kepolisian karena melakukan pemukulan santri. Santri berinisial SA ini mengalami luka robek pada bagian kepala.

"Saya dipukul sampai mendapat 8 jahitan pada bagian kepala. Kejadian dinihari,"ungkap korban saat ditemui di Ruang SPKT Polres Bulukumba.

Menurut korban, dirinya mendapat pukulan karena melanggar aturan pesantren yakni keluar malam. "Saya juga salah karena telah keluar malam, jadi saya dihukum oleh operator itu subuhnya," lirihnya.

"Dua orangka dipanggil waktu itu, alat yang digunakan untuk memukul saya itu samurai, mungkin itu sarungnya samurai pecah makanya kena kepalaku sampai robek," tambah Dia.

Sementara itu, orang tua korban, Juhanda Hasan mengaku tidak terima perlakuan AB terhadap anaknya. Oleh sebab itu, dirinya pun mengadukan AB ke polisi. "Hari ini kami buat laporan polisi," tandas Juhanda.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9887 seconds (0.1#10.140)