Nyaris Memangsa Bocah di Luwu, Ular Piton 6 Meter Dibunuh Warga
A
A
A
BELOPA - Sejumlah warga menangkap dan membunuh seekor ular piton sepanjang enam meter di wilayah Balambang, Desa Raja, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel, Minggu (23/2/2020) malam. Ular itu terpaksa dibunuh karena dianggap membahayakan keselamatan warga.
Ular ini nyaris memangsa bocah 13 tahun bernama Doyo di empang. Kala itu, sang bocah tengah mencari kepiting. Keberadaan ular berukuran jumbo itu spontan membuat geger dan resah. Bersenjata tombak, parang dan kayu, warga akhirnya membunuh ular itu.
"Saya dapat kabar pagi harinya. Ular itu nyaris saja memangsa satu warga bernama Doyo yang sedang mencari kepiting di empang," kata salah seorang warga setempat, Abdul Gani kepada SINDOnews, Senin (24/2/2020).
"Beruntung warga ini bisa melarikan diri dan menceritakan kejadian yang dialami. Warga kemudian berduyun-duyun mencari ular tersebut dan berhasil membunuhnya," sambung Gani.
Dari pantauan SINDOnews, hingga Senin (24/2/2020) siang, ular yang diibaratkan warga sebagai anak anakonda ini masih berada di sekitar pematang empang. Lokasinya tidak jauh dari permukiman warga dan sekolah, baik itu SD maupun SMP. Terlihat sejumlah warga mengabadikan foto ular piton yang sudah mati itu.
Gani yang berprofesi sebagai guru SMP ini mengaku masih khawatir terkait kemungkinan adanya ular lain di sekitar lokasi. "Saya berharap warga untuk tidak resah namun tetap waspada. Semoga tidak ada lagi penemuan ular demikian," tandasnya.
Ular ini nyaris memangsa bocah 13 tahun bernama Doyo di empang. Kala itu, sang bocah tengah mencari kepiting. Keberadaan ular berukuran jumbo itu spontan membuat geger dan resah. Bersenjata tombak, parang dan kayu, warga akhirnya membunuh ular itu.
"Saya dapat kabar pagi harinya. Ular itu nyaris saja memangsa satu warga bernama Doyo yang sedang mencari kepiting di empang," kata salah seorang warga setempat, Abdul Gani kepada SINDOnews, Senin (24/2/2020).
"Beruntung warga ini bisa melarikan diri dan menceritakan kejadian yang dialami. Warga kemudian berduyun-duyun mencari ular tersebut dan berhasil membunuhnya," sambung Gani.
Dari pantauan SINDOnews, hingga Senin (24/2/2020) siang, ular yang diibaratkan warga sebagai anak anakonda ini masih berada di sekitar pematang empang. Lokasinya tidak jauh dari permukiman warga dan sekolah, baik itu SD maupun SMP. Terlihat sejumlah warga mengabadikan foto ular piton yang sudah mati itu.
Gani yang berprofesi sebagai guru SMP ini mengaku masih khawatir terkait kemungkinan adanya ular lain di sekitar lokasi. "Saya berharap warga untuk tidak resah namun tetap waspada. Semoga tidak ada lagi penemuan ular demikian," tandasnya.
(tyk)