Keluarga Korban Sebut Penganiaya Siswa SMK di Gowa Anak Seorang Camat

SUNGGUMINASA - Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiyaan yang menimpa Abu Bakar (16), siswa SMK Negeri 2 Sungguminasa.

Keluarga korban menyampaikan jika pelaku penganiayaan itu adalah putra seorang camat di Gowa. (Baca Juga: Siswa SMK di Gowa Diseret Lalu Dikeroyok OTK saat Belajar)

"Kita menyayangkan kasus penganiayaan ini. Apalagi pelaku diduga adalah anak camat," ungkap paman korban, Alimuddin, Selasa (25/2/2020).

Polisi menyampaikan ada empat pelaku dalam kasus pengeroyokan dalam ruang kelas SMK Negeri 2 Sungguminasa. Dua di antaranya telah ditangkap masing-masing AA (17) dan MS (17) yang juga merupakan siswa sekolah menengah di Gowa.

Sementara dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran yakni KM (24) dan FS (25). MS dan FS lanjut Alimuddin masih memiliki hubungan saudara. (Baca Juga: Polres Gowa Amankan 5 Penganiaya Siswa SMK di Gowa)

"Mereka anak camat. Kita berharap pihak keluarga pelaku kooperatif menyerahkan pelaku ke polisi," kata Alimuddin.

Ali menilai, kasus pengeroyokan itu telah mencoreng wajah pendidikan di Kabupaten Gowa. Sebab peristiwa kekerasan itu terjadi dalam ruang kelas. Oleh karena itu, pelaku menurutnya harus diproses secara hukum.

"Lembaga pendidikan tidak aman bagi anak sekolah. Di mana kehadiran pemerintah dan pihak keamanan memberi perlindungan," ujarnya. (Baca Juga: Sebelum Beraksi, Pengeroyok Siswa SMK di Gowa Mengaku Sebagai Polisi)

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif.

AKP Jufri Natsir mengatakan masih melakukan pemeriksaan mendalam untuk mencari tahu kebenaran keterlibatan anak camat di Gowa.

"Sampai sekarang kita masih lakukan penyelidikan. Apa betul ada anak pejabat, nanti dilihat perkembangannya," kata Jufri. (Baca Juga: Pengeroyokan Siswa SMK di Gowa Bermotif Balas Dendam, Tapi Salah Sasaran)