JK hingga Gubernur Punya Pengaruh Kuat Terhadap Arah Dukungan Pemilih

Kamis, 27 Februari 2020 - 23:50 WIB
JK hingga Gubernur Punya Pengaruh Kuat Terhadap Arah Dukungan Pemilih
Suasana rilis hasil survei PT General Survei Indonesia (GSI) di di Hotel Swissbell, Selasa (25/02/2020). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, HM Jusuf Kalla masih memiliki pengaruh kuat terhadap arah dukungan pemilih pada pemilihan wali kota Makassar 2020.

Hal tersebut terpotret dari riset yang dilakukan PT General Survei Indonesia (GSI) yang dirilis baru-baru ini.

Dalam riset tersebut, JK memiliki nilai tertinggi dalam hal mempengaruhi dukungan pemilih di pilwalkot Makassar 2020. Ketua Umum PMI itu memiliki angka sebesar 19,15 persen.

Disusul Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di posisi kedua dengan nilai 18,25 persen kemudian Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di tempat ketiga dengan angka 16,95 persen.

Selanjutnya mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) di posisi keempat dengan nilai 9,05 persen. Kemudian Pendiri Bosowa Corp, Aksa Mahmud yang mengantongi angka 6,75 persen.

Selanjutnya mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di angka 2,85 persen. Dan terakhir mantan Gubernur Sulsel, Amin Syam yang memiliki nilai 2,35 persen. Sedangkan sebanyak 24,65 persen belum mememilih atau masih rahasia.

"Berdasarkan data, warga Makassar sangat dipersuasi oleh tiga tokoh utama Sulsel. Pertama Pak JK sebagai tokoh nasional dan Wapres dua periode, selanjutnya pak SYL sebagai mantan Gubernur Sulsel dua periode, dan Pak Gubernur saat ini, Prof Nurdin Abdullah," kata Direktur PT GSI, Herman Lilo saat dikonfirmasi, Kamis (27/2/2020) kemarin.

Herman menjelaskan, alasan pengaruh NA lebih tinggi dibanding IAS lantaran mantan Bupati Bantaeng dua periode itu baru saja memenangkan pentas pemilihan gubernur Sulsel 2018 lalu. Sehingga mesin dan loyalisnya masih aktif sampai sekarang.

"Pak Gubernur Prof Nurdin Abdulah lebih berpengaruh di kalangan birokrasi serta tim work yang baru saja memenangkan beliau menjadi gubernur. Momentum dan eforia terhadap prof NA membuatnya lebih unggul dibandingkan Pak IAS," tutur Herman.

Baru setelah NA, lanjut Herman kemudian diikuti oleh IAS yang merupakan mantan Wali Kota Makassar dua periode. Selanjutnya Aksa Mahmud.

Pengamat Politik dari Universitas Bosowa, Arif Wicaksono sependapat dengan hasil survei PT GSI tersebut. Menurutnya hasil riset ini sudah proporsional dengan menempatkan JK di urutan pertama sebagai tokoh yang paling berpengaruh di pilwalkot Makassar 2020.

"Saya sependapat kurang lebih ya. Kenapa Pak JK? karena kan Pak JK baru saja turun dari wakil presiden. Tentu pengaruhnya di nasional dan di lokal (Makassar) juga masih ada," sebut Arif saat dihubungi terpisah, Kamis (27/2/2020).
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3751 seconds (0.1#10.140)