BI Siapkan Rp100 Triliun Jaga Stabilitas Ekonomi dari Wabah Corona

Sabtu, 29 Februari 2020 - 14:40 WIB
BI Siapkan Rp100 Triliun Jaga Stabilitas Ekonomi dari Wabah Corona
Bank Indonesia (BI) bekerja keras untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dari dampak mewabahnya virus korona. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bekerja keras untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dari dampak mewabahnya virus korona. Untuk itu, BI telah merogok kocek hingga Rp100 triliun. Dari total angka tersebut, BI sudah membeli surat berhaga negara (SBN) sebesar Rp78 triliun sudah sejak akhir Januari atau saat merebaknya virus mematikan tersebut mewabah di di Wuhan, China.

Wabah virus korona benar-benar mengguncang sektor keuangan global. Indonesia secara langsung juga terkena dampaknya, seperti terlihat dari merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hingga kemarin jatuh ke level 5.452 dan nilai tukar rupiah tak berdaya menjadi Rp14.300 per dolar Amerika Serikat (USD). Dalam penutupan pasar spot Bloomberg, Jumat (28/2/2020), rupiah tumbang 292 poin atau 2,09% ke Rp14.317 per USD.

Sebelumnya BI telah mengkalkulasikan potensi kehilangan devisa akibat kondisi ini. Indonesia akan mengalami penurunan devisa USD1,3 miliar. Ekspor yang dilakukan Indonesia juga berpotensi tergerus hingga USD300 juta dan impor USD700 juta. Muaranya, pertumbuhan ekonomi kuartal I diproyeksikan tumbuh 4,9%.

Untuk mengatasi presoalan, secara umum BI telah melakukan tiga intervensi, yaitu menjual valas untuk mengendalikan pelemahan rupiah, transaksi lindung nilai rupiah atau domestic non-delivery forward (DNDF), dan membeli surat berharga negara (SBN) yang dilepas investor asing atau dari pasar sekunder.

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, berbagai upaya tersebut diambil untuk mengurangi kerugian pada perekonomian nasional."Dampak corona memang pengaruhnya terbesar di Februari dan sebagian Maret, setelah itu April dan seterusnya ada pemulihan selama 6 bulan meskipun belum secara total," ujar Perry di Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, BI terus melakukan koordinasi bersama dengan pemerintah dalam memitigasi dampak korona terhadap perekonomian Indonesia. Pihak pemerintah sendiri telah meluncurkan paket stimulus yang berisi sejumlah insentif, mulai dari sektor pariwisata seperti maskapai, pelaku usaha hotel dan restoran, hingga diskon tiket pesawat. ‘’Ini upaya kami koordinasi erat dengan pemerintah untuk mitigasi dampak corona," jelasnya
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7164 seconds (0.1#10.140)