Pemkab Toraja Utara Akan Bangun Ratusan Objek Wisata Baru

Minggu, 08 Maret 2020 - 12:51 WIB
Pemkab Toraja Utara Akan Bangun Ratusan Objek Wisata Baru
Bupati Kabupaten Toraja Utara, Kalatiku Paembonan dalam sebuah kegiatan. Foto: Pemkab Toraja Utara
A A A
TORAJA UTARA - Pemerintah Kabupaten Toraja Utara akan membangun ratusan objek wisata baru. Hal tersebut disampaikan Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan.

"Bahwa kami sekarang ini baru 17 objek wisata unggulan. Sebentar lagi kami akan melemparkan ke 387 objek wisata baru,” kata Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan dikutip dari laman Pemprov Sulsel, Minggu (8/3/2020).

Menurut Kalatiku, rencana ini juga sudah disampaikan kepada Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah. Menurut Kalatiku, rencana ini mendapat respons positif dari gubernur. Sebab, sejalan dengan langkah-langkah yang dikembangkan bersama di sektor pariwisata.

“Bahkan sekaligus dapat merupakan penjabaran dari ide beliau, harapan beliau. Bagaimana menghadirkan pariwisata Sulawesi Selatan yang bertaraf internasional,” sambung Kalatiku.

Lebih jauh Kalatiku menjelaskan, potensi ratusan objek wisata baru itu ditemukan melalui kerja sama dengan mahasiswa yang melalukan kuliah kerja nyata (KKN).

“Mereka menemukan dan mengusulkan. Begitu memenuhi syarat oke, dari segi budaya, segi nilai dari pariwisatanya langsung kita jadikan sebagai objek,” jelasnya.

Kalatiku bilang bahwa pengembangan ratusan objek wisata baru ini butuh dukungan infrastruktur jalan. Baik itu jalan provinsi dan kabupaten. Menurut dia, kebijakan yang berfokus pada pengembangan pariwisata akan menyejahterakan rakyat Toraja Utara.

Ia melanjutkan, bandara dan jalan menjadi kunci suksesnya kepariwisataan suatu daerah. Apalagi saat ini, telah hadir Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja. Semetara di Luwu, telah hadir Bandara Lagaligo Bua.

“Itu direct flight from (penerbangan langsung dari) Jakarta ke Denpasar, jadi tidak lewat Makassar lagi nanti, jadi itu akan memudahkan,” jelasnya.

Selama ini menurut Kalatiku, banyak wisatawan yang menjadikan Toraja sebagai pilihan setelah Bali.

“Setelah disampaikan, dibilang 8 sampai 10 jam, mereka kemudian mencari tempat lain, karena orang enggak mau sakit punggungnya,” paparnya.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8950 seconds (0.1#10.140)