Cari Perhatikan Orang Tua, Remaja di Pangkep Rekayasa Penculikan Dirinya

Senin, 09 Maret 2020 - 21:24 WIB
Cari Perhatikan Orang Tua, Remaja di Pangkep Rekayasa Penculikan Dirinya
Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji bersama kedua orang tua SR, remaja di Pangkep yang merekayasa penculikan dirinya saat melakukan jumpa pers soal kasus tersebut. Foto: Sindonews/Faisal Mustafa
A A A
MAKASSAR - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan, kembali mengungkap kasus rekayasa penculikan yang dilakukan anak di bawah umur berinisial SR (12), Ironisnya siswi Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Pangkep tersebut berdalih ingin mencari perhatian orang tuanya sehingga nekat mengarang cerita seolah-olah diculik.

Peristiwa penculikan ini terjadi di Kampung Maleleng, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (7/3/2020) sekira pukul 13.00 Wita.

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, siswi kelas 2 tersebut mengaku sering merasa dikucilkan oleh orang tuanya. Hal itu terungkap setelah pihaknya melakukan pendalaman keterangan terhadap SR.

"Alasannya ingin mendapat simpatik dari orang tua. Ingin diperhatikan, karena merasa sering dibanding-bandingkan dengan saudaranya," katanya dalam rilis di Mapolda Sulsel, Senin (9/3/2020).

Ibrahim menuturkan, peristiwa rekayasa terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. SR yang meninggalkan rumah karena hendak mencari sandal ibunya yang hilang saat digunakannya bermain-main tidak jauh dari rumahnya.

Anak ketiga dari lima bersaudara ini, lanjut Ibrahim, sempat ditegur oleh saudara lelakinya untuk mencari sendal ibunya, bahkan sempat disuruh pergi dari rumah karena kesalahan tersebut.

"Dari lima bersaudara, dia satu-satunya perempuan. Dia merasa sakit hati karena itu sering merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tuanya. Kenekatannya mengarang cerita kalau dia diculik dari situ. Takut pulang nanti dimarahi," terang Ibrahim.

Dalam pelariannya SR ternyata mengunjungi gudang beras milik tantenya yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat dia tinggal. Secara diam-diam dia sembunyi di gudang yang disebutkan Ibrahim berukuran 3 kali lima meter tersebut.

Di dalam Gudang, kata Ibrahim, bocah perempuan itu beristirahat bahkan agar dia bisa tertidur di dalam gudang tersebut, SR sempat mengkonsumsi obat seperti paracetamol sebanyak dua tablet, asam mefenamat dan antalgin.

Usai terbangun sekitar pukul 19.00 Wita, kata Ibrahim, SR semakin panik karena mendengar suara dari sela gudang, jika pihak keluarga tengah mencari-cari keberadaanya.

"Di situ dia langsung ambil tali untuk ikat sendiri tangannya. Supaya kalau ditemukan, dia merasa seperti diculik," ungkapnya.

Dijelaskan Ibrahim, SR pertama kali ditemukan oleh salah satu keluarganya di gudang tersebut dalam kondisi tangan terikat. Oleh keluarganya, SR kemudian langsung dipulangkan ke rumahnya. Kepada orang tuanya, SR mengaku sempat diculik oleh tiga orang pria. Salah satunya adalah, anak dari tokoh masyarakat di kampungnya.

Setelah memberontak, dia kemudian berhasil kabur dari dalam mobil minubus yang dikendari si penculik. Beberapa jam menghilang, pihak keluarga lainnya bahkan sempat menyebarluaskan informasi di media sosial. Informasi hilangnya SR kemudian ramai-ramai disebarkan kembali oleh warganet di medsos.

Setelah ditemukan, pihak keluarga kemudian langsung melaporkan aksi penculikan SR ke petugas kepolisian setempat sebelum diteruskan ke Polres Pangkep. Petugas yang menerima laporan saat itu lanjut Ibrahim langsung melakukan penyelidikan.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit setempat sembari diambil keterangannya. Petugas menemukan sejumlah kejanggalan dalam pemeriksaan SR. Di antaranya disebutkan Ibrahim, baju yang digunakan SR terlihat cukup bersih.

Kejanggalan lainnya, karena di tubuh SR sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik, selaiknya korban penculikan pada umumnya.

"Karena kalau habis diculikkan bajunya kucek, lusuh. Itu tidak. Dari situ keraguan kami. Hingga kita dalami. Akhirnya setelah kita bujuk dia mau terbuka bahwa apa yang disampaikan tentang penculikan adalah rekayasa," terang Ibrahim.

Ibrahim mengungkapkan, sebelum bersembunyi di dalam gudang, SR sempat memancing di empang dekat rumahnya bersama anak salah satu tokoh masyarakat yang dia sebutkan sebelumnya.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2777 seconds (0.1#10.140)