3 Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Lutim, 1 Timpa Rumah Warga
A
A
A
MALILI - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang melanda Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulsel, Sabtu (14/3/2020). Akibat cuaca ekstrem itu, dilaporkan sedikitnya ada tiga kejadian pohon tumbang.
Tiga pohon tumbang diterjang angin kencang itu terjadi di tiga titik berbeda, masing-masing di Lingkungan Batumerah, Kelurahan Malili dan Desa Puncak Indah. "Itu pohon tumbang pas tadi angin kencang," kata Rusni, warga Lingkungan Batumerah.
Pohon tumbang di Lingkungan Batumerah itu bahkan menimpa rumah seorang warga. Beruntung, pohon yang tumbang itu hanya mengenai bagian teras rumah tersebut.
Hingga saat ini SAR Malili dan BPBD Luwu Timur telah bergerak untuk membersihkan dan mengevakuasi pohon tumbang. Selain itu, juga akan dilakukan pembersihan reruntuhan teras rumah warga yang tertimpa pohon.
Pada sore tadi, sejumlah warga memang sudah tampak panik melihat fenomena angin kencang. Dari pantauan SINDOnews, tidak sedikit warga yang berlari ke luar rumah karena khawatir ada pohon tumbang.
"Iya, kencang sekali anginnya. Itu saja pohon sudah mau patah," kata Dade, salah seorang warga Malili.
Tiga pohon tumbang diterjang angin kencang itu terjadi di tiga titik berbeda, masing-masing di Lingkungan Batumerah, Kelurahan Malili dan Desa Puncak Indah. "Itu pohon tumbang pas tadi angin kencang," kata Rusni, warga Lingkungan Batumerah.
Pohon tumbang di Lingkungan Batumerah itu bahkan menimpa rumah seorang warga. Beruntung, pohon yang tumbang itu hanya mengenai bagian teras rumah tersebut.
Hingga saat ini SAR Malili dan BPBD Luwu Timur telah bergerak untuk membersihkan dan mengevakuasi pohon tumbang. Selain itu, juga akan dilakukan pembersihan reruntuhan teras rumah warga yang tertimpa pohon.
Pada sore tadi, sejumlah warga memang sudah tampak panik melihat fenomena angin kencang. Dari pantauan SINDOnews, tidak sedikit warga yang berlari ke luar rumah karena khawatir ada pohon tumbang.
"Iya, kencang sekali anginnya. Itu saja pohon sudah mau patah," kata Dade, salah seorang warga Malili.
(tyk)