Pakar Sebut Program Kesehatan yang Dicanangkan Appi Paling Inovatif

MAKASSAR - Program di bidang kesehatan yang dicanangkan bakal calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) mendapat apresiasi dari pakar kesehatan dan kebijakan publik.

Program kesehatan bertajuk Makassar Harus Sehat milik Appi dianggap sebagai terobosan yang paling inovatif.

Apresiasi itu disampaikan dua orang pakar dalam diskusi bertema “Bedah program kesehatan Munafri Arifuddin” yang digelar Komunitas Wartawan Sulawesi Selatan di Café Res_Publica, Pettarani, Makassar, Minggu (15/3/2020).

“Program-program ini sangat inovatif. Puskesmas terapung dan apotek antar pulau misalnya, saya sebagai dokter berhadapan setiap hari dengan fakta bagaimana orang-orang pulau datang berobat ke Kota Makassar. Tahu berapa lama mereka di sini? Lebih dari satu minggu,” kata pakar kesehatan dari Universitas Bosowa, dr Alwi A Mappiase.

“Belum lagi mereka yang harus rela menyeberang lautan cuma untuk membeli obat. Saudara-saudra kita yang ada di pulau memang sangat kekurangan dibandingkan kita yang di kota. Dan program ini adalah solusinya,” lanjutnya.

Pakar kebijakan publik dari Politeknik STIA LAN Makassar, Dr Alam Tauhid Syukur, juga berpendapat sama. Menurutnya 8 program Makassar Harus Sehat yang dicanangkan Appi sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Makassar.

“Karena banyak calon wali kota yang sulit membedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Nah sementara program-program ini sangat inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bersesuaian dengan Permendagri 86/2017 tentang pedoman rancangan pembangunan jangka panjang daerah dan jangka menengah daerah,” tandas Alam.

Dari delapan program prioritas kesehatan Appi, menurutnya ada lima program yang inovatif dan bersifat holistik-antisipatif, seperti pembangunan rumah sakit tanpa kelas, dokter siaga 24 jam (on call), satgas tanggap kesehatan, puskesmas terapung dan apotik antar pulau, serta ambulance gratis.

Program lain yang diprioritaskan Appi antara lain: penggalakan program pencegahan penyakit, peningkatan status puskesmas dan rumah sakit, dan insentif bagi tenaga medis.