Soal Pembatasan Sosial, Bupati Pangkep Segera Konsultasi ke Gubernur

Senin, 16 Maret 2020 - 22:01 WIB
Soal Pembatasan Sosial, Bupati Pangkep Segera Konsultasi ke Gubernur
Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid segera konsultasi ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah soal kebijakan pembatasan sosial. Foto/Iustrasi/Istimewa
A A A
PANGKEP - Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid, menyatakan pihaknya siap menerapkan pembatasan sosial atau social distancing dalam mencegah penularan virus corona alias covid-19. Toh, kebijakan itu menjadi anjuran dari pemerintah pusat. Namun, sebelum menerapkan pembatasan sosial, pihaknya ingin terlebih dulu berkonsultasi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Menurut Syamsuddin, seruan belajar dan bekerja di rumah sebagai langkah pembatasan sosial merupakan salah satu opsi pencegahan covid-19. Pemerintah daerah diakuinya diberikan kewenangan mengambil langkah tersebut, tapi pihaknya tidak mau gegabah. Olehnya itu, penting berkonsultasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, dalam hal ini gubernur.

"Untuk imbauan bekerja dari rumah, khususnya ASN tentu akan kita pertimbangkan sebagai salah opsi pencegahan. Tapi saya bicara dulu dengan Pak Gubernur," kata Bupati Pangkep.

Dari pantauan SINDOnews, situasi di Pangkep masih normal. Sektor ekonomi seperti pasar masih terlihat ramai, begitu juga sekolah. Belum ada kebijakan belajar dari rumah yang diambil oleh Pemkab Pangkep.

“Kita sudah buat tim untuk antisipasi penyebaran virus corona. Tim ini pun masih akan berdiskusi dengan tingkat provinsi terkait wacana meliburkan anak sekolah dan ASN. Hari ini kita rapat dan besok akan ada keputusannya,” ucapnya.

Direktur Rumah Sakit Batara Siang (RSBS) Pangkep, dr Annas Achmad, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menangani satu pun pasien dengan indikasi virus corona. Adapun untuk upaya pencegahan penularan, pihak rumah sakit memberlakukan penutupan jam hingga dua pekan ke depan.

“Mulai besok (Selasa, 17 Maret 2020) kita akan menutup jam besuk bagi keluarga pasien. Langkah ini kita ambil sebagai upaya pencegahan virus corona,” katanya.

Ia menjelaskan, bagi pasien rawat inap hanya boleh dijaga satu orang yang diberi kartu pengenal khusus oleh RSBS Pangkep. Annas menambahkan jika ditemukan pasien suspect corona maka pihaknya akan merujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

"Kami hanya melakukan diagnosis awal, kalau ada suspect, langsungg kita rujuk ke Makassar," ujarnya.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0068 seconds (0.1#10.140)